POWER, POLITIK DAN PENGARUH DALAM KEPERAWATAN
Minggu, Desember 27, 2009
POWER, POLITIK DAN PENGARUH
Introduksi:
Histori:- Profesi keperawatan dilahirkan di AS pada waktu wanita mempunyai keterbatasan hukum/peraturan.
- Pada abad ke-19 adalah masa yang digambarkan sebagai kekuatan bukan politik, wanita dan kekuatan secara praktis merupakan kontradiksi.
- Pada abad ke-20 status dan peran wanita berubah sehingga memiliki status dan peran dari perawat, seperti ekonomi dan kekuatan sosial dari wanita telah meningkat maka perawat memiliki power.
Power adalah satu kali pertimbangan yang hampir tabu dalam keperawatan. Dalam profesi akhir beberapa tahun, latihan kekuatan dipertimbangkan tidak cocok, tidak disukai oleh wanita dan tidak profesional. Banyak keputusan keperawatan tentang pendidikan keperawatan dan praktik yang sering dibuat oleh orang-orang di luar keperawatan (Ashley, 1976 cit Wise, Y, 1996)
Sejumlah trend sosial, teknologi, ilmiah, dan ekonomi telah membentuk keperawatan, para perawat dan kemampuan kami melakukan latihan kekuatan pada beberapa abad terakhir.Seiring pergantian abad, para perawat harus memiliki rasa percaya diri dan ketrampilan dalam latihan kekuatan untuk menjamin pengembangan profesi yang berkelanjutan. Bagaimanapun, bahkan dalam profesi keperawatan kontemporer, ada perawat yang melihat diri mereka tidak berdaya dan tertindas yang menggambarkan aspek perilaku kelompok yang tertindas. Seperti banyak orang yang tertindas secara politis dan ekonomis, sejumlah perawat tetap bertahan bekerja dalam kelompok intra konflik (contoh, permusuhan) dan mereka menjaga jarak antara perawat yang satu dengan lainnya (contoh, kegagalan perawat untuk bergabung dengan organisasi profesional. (Robert, 1983).
Oleh karenanya perawat memiliki kebutuhan yang terus menerus untuk memperluas pengetahuan mereka tentang konsep power/kekuatan dan untuk mengembangkan ketrampilan mereka dalam latihan kekuatan. Menghindari campur tangan dalam politik keperawatan, baik di tempat kerja maupun pada profesi lainnya yang lebih luas, membatasi kekuatan individual perawat dan profesi sebagai kolektivitas yang utuh.
Politik
Sejumlah perawat masih menganggap tabu politik, memperlakukan politik seolah-olah adalah kata yang “kotor”. Politik dapat didefinisikan dalam banyak cara. Contoh : ilmu pemerintah, proses alokasi sumber daya, atau suatu proses interaksi formal manusia. Politik secara sederhana adalah suatu proses interaksi manusia dalam organisasi. Politik menyebar ke seluruh bagian organisasi, mencakup tempat kerja, legislatif, profesi dan bahkan dalam lingkungan keluarga. Aktivisme politis adalah format keterlibatan profesional kuat. Kalisch and Kalisch (1982) menguraikan empat tingkatan aktivisme atau partisipasi politik :
Apathetis : sikap masa bodoh partisipasi yang kecil atau bahkan sama sekali tidak berpartisipasi.Spektator : penonton/penyemangat.
Transitionals : transisi
Gladiator
Power
Power berasal dari bahasa Latin dari kata “ POTERRE” yang berarti “be able”. Power adalah kemampuan untuk mempengaruhi yang lainnya dalam pencapaian tujuan.Perawat sering memandang power seolah-olah adalah sesuatu tabu, merusak, dan bertentangan terhadap nilai keperawatan alamiah. Bagaimanapun, definisi di atas menunjukkan naturalitas esensial power pada keperawatan.
Hersey, Blanchard and Natemeyer (1979) menawarkan suatu formulasi berbasis kekuatan sosial. Mengidentifikasi tujuh basis power, yang sangat mudah dipahami sebagai sumber atau tipe kekuatan sosial. Para perawat sering menggunakan semua tipe ini, baik dalam manajemen maupun praktek klinis.
Hersey, Blanchard and Natemeyer (1979) menawarkan suatu formulasi berbasis kekuatan sosial. Mengidentifikasi tujuh basis power, yang sangat mudah dipahami sebagai sumber atau tipe kekuatan sosial. Para perawat sering menggunakan semua tipe ini, baik dalam manajemen maupun praktek klinis.
TUJUH TIPE SOFT SOCIAL POWER IMAGE
- Coercive power
- Reward power
- Expert power
- Legitimate power
- Referent power
- Information power
- Connection power
- Grooming and dress : penampilan
- Speech : gaya bicara
- Body language : bahasa tubuh
- Belief in power as a positive force : Mempercayai bahwa power sebagai kekuatan positif.
- Belief in value of nursing to society : Mempercayai nilai-nilai keperawatan dalam masyarakat.
- Carrier commitment
- Continuing professional education : pendidikan profesi berkelanjutan.
- Selalu ramah, sehingga membuat orang merasa senang.
- Bertanggung jawab atas kesalahan kita dan belajar dari kesalahan tersebut.
- Berani mengambil resiko
- Menerima kekelahan dan kemenangan dengan iklas.
- Berusaha bersikap tenang dalam menghadapi konflik dan kekacauan, hal tersebut merupakan kejadian normal kemanusiaan.
- Kondisi
- Memberikan kepercayaan kepada orang lain bilamana diperlukan.
- Mengembangkan kemampuan untuk membangun sikap kritis yang tepat.
- Belajar dari sikap kritis yang salah “rool off your back”
- Gunakan kartu bisnis ketika memperkenalkan diri anda pada orang baru dan kumpulkan kartu bisnia yang anda peroleh ketika melakukan networking.
3. Networking
Merupakan strategi power dan ketrampilan politis yang penting. Network/jaringan adalah suatu sistem kontak yang dikembangkan, dijaga dan dipertahanakan sebagai sumber informasi, penyedia saran dan dukungan moral (Schutzenhofer, 1992)
- Jaringan
- Organisasi Profesional
4. Mentoring
Pada beberapa tahun terakhir ini telah menjadi suatu daya penggerak dalam perawatan. Para mentor/penasihat berkompeten, para profesional berpengaralaman mengembangkan hubungan dengan orang baru untuk kepentingan penyediaan nasehat, dukungan, informasi dan umpan balik dalam rangka mendorong pengembangan diri individual (Houston and Marquis, 1988).
5. Goal Setting / Penentuan Sasaran
- Penentuan sasaran adalah strategi power yang lain
- Pengembangan ketrampilan
- Visi yang besar
LATIHAN POWER DAN PENGARUH DI TEMPAT KERJA
DAN ORGANISASI LAIN
Untuk dapat menggunakan pengaruh secara efektif dalam organisasi apapun, pemahaman mengenai bagaimana suatu sistem bekerja dan pengembangan organisasional strategis merupakan hal yang kritis. Pengembangan ide organisasional meliputi pengidentifikasian pembuat keputusan riil dan orang-orang yang memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi dari para pembuat keputusan tersebut.
KOLLEGIALITAS DAN KOLABORASI
- Unity : kesatuan
- Collegiality
- Volunteerisme
- SIKAP PENGUASAAN
- Status Sosial
- PENGEMBANGAN KOALISI
- Negosiasi
- Negosiasi
- Persetujuan timbal balik
- Penawaran kolektif
Politik adalah seni mempengaruhi pengalokasian sumber daya (The art of influencing the allocation of scare resources) (Mason& Talbott, 1985)
Sumber daya tersebut meliputi : uang, waktu, personil, dan material. Politik berarti pengaruh terhadap kegiatan dan keputusan orang lain (Stevens, 1980)
Politik adalah suatu usaha keras interpersonal, yang meliputi ketrampilan komunikasi dan persuasi. Dengan kemampuan komunikasi akan menjadikan para perawat bertindak efektif dalam aktivitas politik.
Politik adalah suatu usaha kolektif.
Politik juga merupakan analisa dan perencanaan.
Nilai analisa politis yang baik mencakup suatu penilaian yang teliti/seksama.
Politik juga merupakan gambaran/citra. Apakah orang-orang berpikir anda dapat membuat suatu perubahan?
Apakah orang-orang berpikir perubahan tersebut berbahaya bagi mereka?
Apakah orang-orang percaya kepada anda?
Kerangka Tindakan Politik
Walaupun kebanyakan orang menghubungkan politik dengan pemerintah, hal ini berkaitan dengan masing-masing aspek kehidupan yang melibatkan kompetisi pengalokasian sumber daya atau pengaruh dalam pengambilan keputusan pengaruh, sedemikian sehingga menjadi relevan.
Politik di tempat kerja
Politik dalam Pemerintahan
Politik keuangan
Politik dalam organisasi
POLITIK dapat difenisikan sebagai prinsip yang mengarahkan tindakan pemerintah.
Politik dalam masyarakat
POWER DAN KEPEMIMPINAN
Prinsip power riil memusatkan power sebagai basis penghargaan, penghormatan, loyalitas dan komitmen. Pemusatan power tidaklah dipaksakan tetapi merupakan suatu ajakan (Covey, 1990).
Kepemimpinan power kemudian menjadi kapasitas untuk menciptakan order dari konflik, pertentangan, dan kekacauan.
Kepemimpinan power berasal dari kemampuan untuk menopang pengaruh proaktif, yang dipertahakan karena kepercayaan dari para pengikutnya dan sebagai respek kepada pemimpin untuk mengerjakan sesuatu yang dengan benar dan dengan alasan yang tepat. Sebagai pemimpin dalam bidang perawatan kesehatan, perawat harus memahami dan memilih perilaku yang mengaktifkan prinsip kepemimpinan terpusat.
Perilaku tersebut, meliputi :
Mengenali orang-orang
Bersikap terbuka
Mengetahui nilai-nilai dan visi anda
Mempertajam kompetensi interpersonal anda
Menggunakan power untuk memberi kemungkinan pada orang lain.
Memperluas pengaruh dan hubungan. Power terkadang berkembang di luar kebutuhan seseorang.
pertanyaan buat kita semua:
DISKUSI: Bagaimana perkembangan power dalam profesi keperawatan di Indonesia??? Read more...