POWER, POLITIK DAN PENGARUH DALAM KEPERAWATAN

Minggu, Desember 27, 2009

POWER, POLITIK DAN PENGARUH
Introduksi:
  • Profesi keperawatan dilahirkan di AS pada waktu wanita mempunyai keterbatasan hukum/peraturan.
  • Pada abad ke-19 adalah masa yang digambarkan sebagai kekuatan bukan politik, wanita dan kekuatan secara praktis merupakan kontradiksi.
  • Pada abad ke-20 status dan peran wanita berubah sehingga memiliki status dan peran dari perawat, seperti ekonomi dan kekuatan sosial dari wanita telah meningkat maka perawat memiliki power.
Histori:
Power adalah satu kali pertimbangan yang hampir tabu dalam keperawatan. Dalam profesi akhir beberapa tahun, latihan kekuatan dipertimbangkan tidak cocok, tidak disukai oleh wanita dan tidak profesional. Banyak keputusan keperawatan tentang pendidikan keperawatan dan praktik yang sering dibuat oleh orang-orang di luar keperawatan (Ashley, 1976 cit Wise, Y, 1996)
Sejumlah trend sosial, teknologi, ilmiah, dan ekonomi telah membentuk keperawatan, para perawat dan kemampuan kami melakukan latihan kekuatan pada beberapa abad terakhir.
Seiring pergantian abad, para perawat harus memiliki rasa percaya diri dan ketrampilan dalam latihan kekuatan untuk menjamin pengembangan profesi yang berkelanjutan. Bagaimanapun, bahkan dalam profesi keperawatan kontemporer, ada perawat yang melihat diri mereka tidak berdaya dan tertindas yang menggambarkan aspek perilaku kelompok yang tertindas. Seperti banyak orang yang tertindas secara politis dan ekonomis, sejumlah perawat tetap bertahan bekerja dalam kelompok intra konflik (contoh, permusuhan) dan mereka menjaga jarak antara perawat yang satu dengan lainnya (contoh, kegagalan perawat untuk bergabung dengan organisasi profesional. (Robert, 1983).
Oleh karenanya perawat memiliki kebutuhan yang terus menerus untuk memperluas pengetahuan mereka tentang konsep power/kekuatan dan untuk mengembangkan ketrampilan mereka dalam latihan kekuatan. Menghindari campur tangan dalam politik keperawatan, baik di tempat kerja maupun pada profesi lainnya yang lebih luas, membatasi kekuatan individual perawat dan profesi sebagai kolektivitas yang utuh.

Politik
Sejumlah perawat masih menganggap tabu politik, memperlakukan politik seolah-olah adalah kata yang “kotor”. Politik dapat didefinisikan dalam banyak cara. Contoh : ilmu pemerintah, proses alokasi sumber daya, atau suatu proses interaksi formal manusia. Politik secara sederhana adalah suatu proses interaksi manusia dalam organisasi. Politik menyebar ke seluruh bagian organisasi, mencakup tempat kerja, legislatif, profesi dan bahkan dalam lingkungan keluarga. Aktivisme politis adalah format keterlibatan profesional kuat. Kalisch and Kalisch (1982) menguraikan empat tingkatan aktivisme atau partisipasi politik :
Apathetis : sikap masa bodoh  partisipasi yang kecil atau bahkan sama sekali tidak berpartisipasi.
Spektator : penonton/penyemangat.
Transitionals : transisi
Gladiator

Power
Power berasal dari bahasa Latin dari kata “ POTERRE” yang berarti “be able”. Power adalah kemampuan untuk mempengaruhi yang lainnya dalam pencapaian tujuan.Perawat sering memandang power seolah-olah adalah sesuatu tabu, merusak, dan bertentangan terhadap nilai keperawatan alamiah. Bagaimanapun, definisi di atas menunjukkan naturalitas esensial power pada keperawatan.
Hersey, Blanchard and Natemeyer (1979) menawarkan suatu formulasi berbasis kekuatan sosial. Mengidentifikasi tujuh basis power, yang sangat mudah dipahami sebagai sumber atau tipe kekuatan sosial. Para perawat sering menggunakan semua tipe ini, baik dalam manajemen maupun praktek klinis.

TUJUH TIPE SOFT SOCIAL POWER IMAGE
  • Coercive power
  • Reward power
  • Expert power
  • Legitimate power
  • Referent power
  • Information power
  • Connection power
EMPOWERMENT/STRATEGI PENGEMBANGAN POWERFUL IMAGEStrategi 1. Pengembangan Powerful Image Self image : citra diri
  • Grooming and dress : penampilan
  • Speech : gaya bicara
  • Body language : bahasa tubuh
  • Belief in power as a positive force : Mempercayai bahwa power sebagai kekuatan positif.
  • Belief in value of nursing to society : Mempercayai nilai-nilai keperawatan dalam masyarakat.
  • Carrier commitment
  • Continuing professional education : pendidikan profesi berkelanjutan.
2. Strategi Pesonal Power Tambahan Bersikap jujur
  • Selalu ramah, sehingga membuat orang merasa senang.
  • Bertanggung jawab atas kesalahan kita dan belajar dari kesalahan tersebut.
  • Berani mengambil resiko
  • Menerima kekelahan dan kemenangan dengan iklas.
  • Berusaha bersikap tenang dalam menghadapi konflik dan kekacauan, hal tersebut merupakan kejadian normal kemanusiaan.
  • Kondisi
  • Memberikan kepercayaan kepada orang lain bilamana diperlukan.
  • Mengembangkan kemampuan untuk membangun sikap kritis yang tepat.
  • Belajar dari sikap kritis yang salah “rool off your back”
  • Gunakan kartu bisnis ketika memperkenalkan diri anda pada orang baru dan kumpulkan kartu bisnia yang anda peroleh ketika melakukan networking.

3. Networking
Merupakan strategi power dan ketrampilan politis yang penting. Network/jaringan adalah suatu sistem kontak yang dikembangkan, dijaga dan dipertahanakan sebagai sumber informasi, penyedia saran dan dukungan moral (Schutzenhofer, 1992)
  • Jaringan
  • Organisasi Profesional

4. Mentoring
Pada beberapa tahun terakhir ini telah menjadi suatu daya penggerak dalam perawatan. Para mentor/penasihat berkompeten, para profesional berpengaralaman mengembangkan hubungan dengan orang baru untuk kepentingan penyediaan nasehat, dukungan, informasi dan umpan balik dalam rangka mendorong pengembangan diri individual (Houston and Marquis, 1988).

5. Goal Setting / Penentuan Sasaran
  • Penentuan sasaran adalah strategi power yang lain
  • Pengembangan ketrampilan
  • Visi yang besar

LATIHAN POWER DAN PENGARUH DI TEMPAT KERJA
DAN ORGANISASI LAIN
Untuk dapat menggunakan pengaruh secara efektif dalam organisasi apapun, pemahaman mengenai bagaimana suatu sistem bekerja dan pengembangan organisasional strategis merupakan hal yang kritis. Pengembangan ide organisasional meliputi pengidentifikasian pembuat keputusan riil dan orang-orang yang memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi dari para pembuat keputusan tersebut.

KOLLEGIALITAS DAN KOLABORASI
  • Unity : kesatuan
  • Collegiality
  • Volunteerisme
  • SIKAP PENGUASAAN
  • Status Sosial
  • PENGEMBANGAN KOALISI
  • Negosiasi
  • Negosiasi
  • Persetujuan timbal balik
  • Penawaran kolektif

Politik adalah seni mempengaruhi pengalokasian sumber daya (The art of influencing the allocation of scare resources) (Mason& Talbott, 1985)
Sumber daya tersebut meliputi : uang, waktu, personil, dan material. Politik berarti pengaruh terhadap kegiatan dan keputusan orang lain (Stevens, 1980)
Politik adalah suatu usaha keras interpersonal, yang meliputi ketrampilan komunikasi dan persuasi. Dengan kemampuan komunikasi akan menjadikan para perawat bertindak efektif dalam aktivitas politik.
Politik adalah suatu usaha kolektif.
Politik juga merupakan analisa dan perencanaan.
Nilai analisa politis yang baik mencakup suatu penilaian yang teliti/seksama.
Politik juga merupakan gambaran/citra. Apakah orang-orang berpikir anda dapat membuat suatu perubahan?
Apakah orang-orang berpikir perubahan tersebut berbahaya bagi mereka?
Apakah orang-orang percaya kepada anda?

Kerangka Tindakan Politik
Walaupun kebanyakan orang menghubungkan politik dengan pemerintah, hal ini berkaitan dengan masing-masing aspek kehidupan yang melibatkan kompetisi pengalokasian sumber daya atau pengaruh dalam pengambilan keputusan pengaruh, sedemikian sehingga menjadi relevan.
Politik di tempat kerja
Politik dalam Pemerintahan
Politik keuangan
Politik dalam organisasi
POLITIK dapat difenisikan sebagai prinsip yang mengarahkan tindakan pemerintah.
Politik dalam masyarakat
POWER DAN KEPEMIMPINAN
Prinsip power riil memusatkan power sebagai basis penghargaan, penghormatan, loyalitas dan komitmen. Pemusatan power tidaklah dipaksakan tetapi merupakan suatu ajakan (Covey, 1990).

Kepemimpinan power kemudian menjadi kapasitas untuk menciptakan order dari konflik, pertentangan, dan kekacauan.
Kepemimpinan power berasal dari kemampuan untuk menopang pengaruh proaktif, yang dipertahakan karena kepercayaan dari para pengikutnya dan sebagai respek kepada pemimpin untuk mengerjakan sesuatu yang dengan benar dan dengan alasan yang tepat. Sebagai pemimpin dalam bidang perawatan kesehatan, perawat harus memahami dan memilih perilaku yang mengaktifkan prinsip kepemimpinan terpusat.

Perilaku tersebut, meliputi :
Mengenali orang-orang
Bersikap terbuka
Mengetahui nilai-nilai dan visi anda
Mempertajam kompetensi interpersonal anda
Menggunakan power untuk memberi kemungkinan pada orang lain.
Memperluas pengaruh dan hubungan. Power terkadang berkembang di luar kebutuhan seseorang.

pertanyaan buat kita semua:
DISKUSI: Bagaimana perkembangan power dalam profesi keperawatan di Indonesia???

Read more...

Dunia keperawatan

Jumat, Desember 25, 2009

Menelusuri Jejak Dunia Keperawatan dalam Sejarah Islam (Mengenal lebih dekat : Rufaidah binti Sa'ad)

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. 1).(Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller Rosser, 2006)


Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat. Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 - 13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti "Sang Wanita dengan Lampu". Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. 3) (Wikipedia)

Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. 3) (Wikipedia). Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nigtingale menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan datang. 4) (A.Yani, 2004)

Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi litelatur sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan di masa Rufaidah binti Sa'ad (thn 570 – 632 SM ), dengan perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul di masa-masa peperangan, sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).

* Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)



Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam. 5)

Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. 5)(Omar Hassan, 1998)

Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.

Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. 5). Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education) 2)

Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : Ku'ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah : Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata. 8)

Ummu Ammara juga dikenal juga sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin Maziniyat, dia adalah ibu dari Abdullah dan Habi, anak dari Bani Zayd bin Asim. Nusaibat dibantu suami dan anaknya dalam bidang keperawatan. Dia berpartisipasi dalam Perjanjian Aqabat dan perjanjian Ridhwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang melawan musailamah di Yamamah bersama anak dan suaminya. Dia terluka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal denan luka2nya. Dia terlibat dalam perang Uhud, merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan pedang membela Nabi.

*
Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan


Masa sejarah perkembangan islam dalam keperawatan, tidak dapat dipisahkan dalam konteks perkembangan keperawatan di Arab Saudi khususnya, dan negara-negara di timur tengah umumnya. Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di masa Islam dan di Arab Saudi khususnya.

1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)
Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period) sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini. Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang perawat, namun dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy, 1994) 2)

2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M).
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician Even if He Is Clever" dan "A Clever Physician Does Not Have the Power to Heal All Diseases, for That is Not Within the Realm of Possibility." Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy, 2004) 2).

4. Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan bekerja di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk merawat Raja Saudi King Saud. (Amreding, 2003) 2).

Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.

Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur tengah, sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad SAW. Dimana mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care dan pembangunan RS di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan bukan hanya sekedar pekerjaan (job training) 7)

* Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang

Dr. H Afif Muhammad dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah, Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit adalah alami sebagai ujian dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap membuat orang lupa dan lalai baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif, padahal musibah berkonotasi positif," jelasnya. 9)

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat," katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan "manjurnya" doa. 9)

Dr. Ahmad Khan (lulusan suma cumlaude dari Duke University) yang menemukan Ayat-ayat Al Quran dalam DNA (Deoxy Nucletida Acid) berpesan semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. 10)

Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya mereka.

Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.

Nur Martono
Penulis, staf keperawatan, RS Amiri – Kuwait
Ditulis menjelang :
• Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Ramadhan 1427 H
• Kegiatan Umroh INNAK (Indonesian National Nurses Association – Kuwait) 6 – 10 September 2006, semoga ibadahnya diterima Allah SWT

Read more...

Definisi Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.

Read more...

tokoh keperawatan berkata:

Menurut Martha. E. Rogers, untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan dan tujuan akhir dari perubahan dapat dicapai . Langkah-langkah tersebut antara lain :
Tahap Awereness,
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan
Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan
Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

banner_ku

Image and video hosting by TinyPic

Tukar Banner

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

Image and video hosting by TinyPic

banner blog-blog lainnya

Image and video hosting by TinyPic http://bengawan.org/

among us

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP