24 wajah billy
Minggu, Januari 24, 2010
Anda pernah mendengar tentang kisah 24 wajah Billy???. Sebagian diantara kita mungkin pernah membaca buku yang pernah menjadi best seller di Amerika. Jika anda belum mengetahui sama sekali, disini akan saya sadurkan cerita dari Billy, dan apa yang dimaksud dengan 24 wajah Billy itu.KEPRIBADIAN ganda, hingga kini masih menjadi rahasia terbesar dunia psikiatri. Teori ilmiah yang dicoba dirangkai untuk menjelaskan fenomena ini sering kali berbenturan dengan fakta di luar jangkauan akal sehat. 24 Wajah Billy telah mengguncang Amerika, bukan hanya di kalangan ilmujiwa melainkan juga masyarakat awam. Kisah kriminal yang dilakukan pria dengan 24 kepribadian ini serta politisasi proses penyembuhan Billy menjadi nilai tambah yang tidak diperoleh dalam Sybil. Kisah Billy, pemuda sekaligus pemudi, orang dewasa sekaligus anak-anak yang terjebak dalam satu tubuh ini jelas akan memberikan pencerahan buat masyarakat awam maupun ahli ilmu jiwa di negeri ini. Kisah nyata Billy dengan beragam konflik dan penistaan yang dialaminya, diangkat apik oleh Keyes. Sehingga, beberapa adegan kontroversial yang dilakukan Billy tetap dapat disimak tanpa menimbulkan rasa jengah. Pengemasan yang cerdas membuat kalimat yang terurai mudah dipahami namun tetap sarat makna. Langkah Qanita menerjemahkan buku ini dan melemparkannya pada publik pada Juli lalu, bisa saja menjadi sumber inspirasi kalangan ahli maupun penulis ilmiah populer di Indonesia untuk mengangkat fenomena langka ini. Qanita pernah sukses ketika menerbitkan kisah Torey Hayden, guru asal Amerika Serikat (AS) yang mencuat karena kiprahnya dalam menangani anak- anak berkebutuhan khusus. Tak lama setelah seri Torey Hayden menangguk sukses di Indonesia, Qanita berhasil menggiring seorang ibu berputra anak autisme menerbitkan kisah hidupnya ke khalayak.
24 Alter ego
Kisah nyata Billy jelas akan menyedot konsentrasi, karena lompatan 24 nama tokoh alter ego bisa timbul tiba-tiba, kapan pun, di mana pun. Namun, lebih jauh dari itu, kisah Billy sang psikotis yang piawai melukis ini telah menyeret realitas kehidupan sosial negara adidaya dengan segala implikasinya. Billy lahir dan dibesarkan dalam keluarga submarginal yang terseok-seok bertahan dalam tekanan ekonomi dan liberalisme budaya. Keadaan makin buruk bagi Billy ketika ia menjadi korban perilaku seksual menyimpang
saat usianya masih sangat belia. Tarik ulur politis yang kerap menghambat penyembuhan Billy kian menguatkan kenyataan bahwa sesempurna apa pun sistem yang diterapkan negara adidaya tersebut, hak kaum jelata tetap kerap terpinggirkan. American dream ternyata tak seindah opini yang kerap dilontarkan publik AS.
Nyatanya, penyimpangan terjadi di mana-mana, pertanyaan besar tentang eksistensi manusia dan humanisasi merajalela. Billy, mungkin menjadi simbol betapa jargon-jargon kejayaan AS tak mampu menutupi masalah psikososial yang dihadapi masyarakatnya. Misteri yang tak terjawab Kendati sejak awal diproklamasikan sebagai buku ilmiah populer, pertanyaan besar justru luput dijawab Keyes. Misteri penyebab munculnya
24 kepribadian dalam satu tubuh tak sedikit pun diungkap buku ini. Kendati secara teoretis masih terdapat pertentangan antar para ahli, semestinya perkembangan terkini teori kepribadian ganda idealnya tetap dinukil. Catatan lainnya, 24 wajah Billy juga menyiratkan kondisi bahwa perkembangan pemahaman kesehatan jiwa, ternyata tak berbanding lurus
dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran fisik. Kenyataan itu ternyata tak hanya terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, namun juga di masyarakat modern AS. Gangguan jiwa kerap disepelekan, tak diwaspadai secara dini. Akibatnya, kerusakan telanjur menjadi kronis dan sulit disembuhkan. Dampaknya, bukan
hanya si penderita yang mengalami penderitaan karena sulit beradaptasi di lingkungan sosial, masyarakat di sekitarnya juga terancam terkena dampaknya. Penderita gangguan perilaku seksual yang tak segera ditangani berpotensi berubah menjadi pelaku kejahatan. Korban mereka pun di masa datang bukannya tak mungkin akan berubah menjadi mimpi buruk bagi komunitasnya. Lingkaran mengerikan yang jelas tak mudah ditangani itu turut mewarnai kisah Billy. Ketiadaan penjelasan tentang munculnya alter ego dari dua jenis kelamin berbeda dengan rentang usia yang sangat beragam membuat pembaca merasa
tak tuntas. Bagi mereka yang masih penasaran, menjelajahi perpustakaan dan browsing di internet untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung menjadi solusi utama. Pertanyaan paling mendasar bagi pembaca awam adalah pemicu munculnya lebih dari satu alter ego pada satu tubuh manusia. Pertanyaan berikutnya, bagaimana proses pemulihan yang harus dilalui bagi yang memiliki kepribadian ganda. Misteri selanjutnya adalah pertanyaan apakah orang yang berkepribadian ganda tetap dapat hidup normal dan bersosialisasi dengan wajar di lingkungan publik. Apakah penyatuan kepribadian-kepribadian unik itu menjadi solusi satu-satunya? 24 Wajah Billy memang tak secara tuntas menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Keyes mungkin sengaja memancing perhatian publik terhadap fenomena kepribadian ganda.
Tanggapan
Buku yang diklaim penerbitnya laku keras ini dikomentari positif ole penulis Sybil, Flora Rheta Schreiber. “Benar-benar membuat shock,” ujar Schreiber. Sementara itu, Sarlito W Sarwono, psikolog yang juga penerjemah Sybil menyatakan buku 24 Wajah Billy merupakan kisah nyata yang sangat memikat. “Bermanfaat bagi para profesional maupun awam,” kata Sarlito. Di negeri asalnya, buku ini sukses meraih nominasi Edgar Ward dalam
kategori kisah nyata kriminal terbaik. Ajang ini diselenggarakan oleh asosiasi penulis misteri AS. Berikut adalah beberapa kepribadian yang menghuni sosok Billy: Antara lain, Philip, penjahat kelas teri. Kevin, otak sebuah perampokan toko obat. April, wanita dengan satu ambisi membunuh ayah tiri Billy. Adalana, lesbian kesepian dan haus cinta, ia memakai tubuh Billy dalam pemerkosaan yang menyebabkan Billy ditangkap. David, anak lelaki 8 tahun, si penanggung rasa nyeri. Ragen, berbahasa Serbo-Kroasia, dan sang guru Billy sendiri digambarkan sebagai lelaki muda yang tersiksa, amnesia, dan kerap menemukan dunianya terpecah-belah dan menakutkan. Billy tak memiliki kendali atas tindakan pribadi-pribadi lain yang bersemayam dalam dirinya. Billy Milligan ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena penculikan dan pemerkosaan tiga wanita di kampus Ohio State University. Namun kemudian, atas dasar alasan kegilaan, pengadilan membebaskannya. Meragukan kisah Billy dan menganggap fenomena kepribadian ganda hanya isapan jempol dan akting sempurna seorang penipu? Sketsa lukisan yang disisipkan dalam 24 Wajah Bila membuktikan kisah ini direka dari fakta nyata. Beragam lukisan dengan pulasan yang eksotis dilukis mencerminkan eksistensi tiap kepribadian Billy. Buat penikmat seni lukis, pasti akan tergoda memiliki salah satu lukisan fenomenal itu. Bagi kaum awam, coretan tangan Billy menggugah inspirasi dan menggoda angan untuk membayangkan betapa misteriusnya sosok Billy dengan 24 karakter yang berbeda satu sama lain.
Penulis
Daniel Keyes lahir di New York. Meraih gelar sarjananya dari Brooklyn
College. Novel pertamanya, Flowers for Algernon (difilmkan dengan judul
CHARLY) memenangi sejumlah penghargaan.
Tulisannya dalam buku itu menjadi bahan kajian di berbagai sekolah
menengah umum dan sekolah setingkat akademi di seluruh AS. Keyes dan
istri serta dua orang putrinya yang sudah dewasa kini tinggal di Florida.
Dalam situs pribadinya, www.astraeasweb.net terungkap bahwa kisah hidup
Billy Milligan akan diangkat ke dalam layar lebar. Sejumlah aktor
Hollywood papan atas disebut-sebut menjadi kandidat pemeran Billy. Nama
Leonardo DiCaprio menjadi salah satu aktor yang berpeluang besar
memainkan tokoh Billy.
Hingga kini, kabar terakhir dari Billy Milligan nyaris tak terdeteksi.
Billy terakhir kali memberikan pernyataan pada publik melalui situs
tersebut dengan mengkritik keras sistem perawatan di sejumlah institusi
kesehatan jiwa milik pemerintah AS.
Ia tak menyebutkan apakah kepribadian-kepribadian dalam dirinya telah
menyatu. Namun, dalam babak-babak terakhir tulisan Keyes terungkap bahwa
Billy masih berjuang keras meraih dan menyatukan potongan-potongan
jiwanya dengan terapi psikiatris.
Billy juga mengkritik keras sikap psikiatris di negerinya yang tak pernah
tuntas menyelesaikan masalah kepribadian ganda. Puluhan hingga ratusan
pasien kepribadian ganda malah menjadi komoditas penangguk keuntungan.
Rumah sakit dan dokter dianggapnya membebankan biaya perawatan yang tak
wajar.
Kemarahan Billy yang terungkap dalam kritik pedasnya pada institusi
birokrasi dan rumah sakit mencerminkan dendam seorang pengidap kelainan
jiwa yang harus melalui proses penyembuhan yang panjang namun tak kunjung
sembuh.
“Sistem yang ada di negeri ini harus diubah total. Seorang penderita
penyakit jiwa akan makin kronis dengan sistem ini. Mereka jadi objek dari
sebuah kejahatan ekonomi yang kejam. Negara ini juga mampu membuat
seorang yang sehat menjadi sakit dengan sistemnya yang tak waras,” tegas
Billy, entah kepribadian siapa yang muncul saat Billy menegaskan sikapnya
tersebut. Atau, itu adalah pernyataan Billy yang telah utuh?