PERUBAHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PD PROSES MENUA

Rabu, Januari 13, 2010


  • Pusat pengaturan tidur dan bangun ada di hipotalamus

Dasar pemeriksaan dgn: EEG,EOG, dan EMG menentukan tahap tidur, yaitu:

1. NREM (non rapid eye movement), dan

    tahap 1 dan 2 : Light sleep

    tahap 3 dan 4 : deep sleep

2. REM (rapid eye movement)

  • SIKLUS TIDUR
  • Faktor2 yg mempengaruhi kualitas tidur pd lansia:
  1. Umur
  2. Lingkungan
  3. Nyeri
  4. Penyakit
  5. Diet (xanthin, caffein)
  6. Penggunaan obat (antisaporific)
  7. Issue psikososial
  • Perub fisiologis yg normal
  1. Jml sel menurun - fgs neurotransmiter mengalami penurunan (sistem syaraf)
  2. Nervus perifer mengalami degeneratif

    (konduksi motorik-sensorik)

3. Perub ritme sirkadian

  1. Kebut tidur < 8 jam/hr tanpa terganggu
  2. Mudah cepat lelah (kurang istirahat)
  3. Penurunan waktu aktual tidur
  4. Peningkatan wktu total tidur/berbaring
  5. Peningkatan latensi tidur (wkt menjelang tidur)
  6. Peningkatan frekuensi terjaga (bangun) tiap malam
  7. Tidur REM sering terpotong
  8. Peningkatan tahap I tidur
  9. Tahap 3 dan 4 kurang dalam

h. Penurunan efisiensi tidur

i. Lbh mudah terganggu

j. Kualitas tidur tidak baik

k. Peningkatan rasa kantuk

  • Perub fisiologis yg tdk normal

1. Apnea

    * kurangnya aliran udara dr hidung & mulut

     (10")

    * dlm brp jam mlm hr tjd 30 episode apnea

    * bs tjd 300 kali setiap malam & 120"/apnea

    * 15 kali lbh byk pria : wanita krn obesitas,     pendek dan leher tebal

    * Kelihatan ngantuk sepanjang hari

    * resiko cardiovaskuler & komplikasi

     pernapasan.

2. Periodic limb movement

    (nocturnal myoclonus)

    * myoclonous pd mlm hari

    * Konstraksi kaki yg berulang (per 30")

    * Konstraksi muncul 5-60 ' & dpt

     insomnia

    * tdk ada penyebab yg pasti, srg tjd pd

     DM, GG ginjal, Sedatif, kopi, alkohol.

  • 3. Restless legs syndrome
  • Ada perasaan yg sgt tidak nyaman yg merayap pd kaki shg tdk bs memindah kaki, jln, berdiri.
  • Tjd pd saat mengantuk, wkt duduk lama dikursi a/ tempat tidur
  • Wkt tidur sgt berkurang

4. Gg istirahat dan tidur krn dimentia:

    a. peningkatan NREM,

    b. Penurunan REM

    c. Penurunan deep sleep

    d. peningkatan prevalensi sleep apnea

    e. disorientasi t.u mlm hari jk terbangun

5. Penurunan tingkat kesadaran

    dr ringan smp berat a/ pingsan krn faktor tumor intrakarnial, hematoma subdural

  • Klasifikasi Internasional GG tidur

I. Dyssomnias (Insomnia):

    a. GG memulai a/ memperthnkan tidur

    b. GG tidur instrinsik spt: nocturnal myoclonus

    c. GG tidur ekstrinsik spt: environment sleep

disorder, hypnotic-dependent sleep disorder

    d. GG irama sirkadian tidur spt: shift-work sleep

disorder, time zone change sleep disorder

II. Parasomnia, mcmnya:

    a. arousal disorder spt: confusional

     arousals, sleepwalking

    b. GG transisi tidur-bangun spt gg gerakan

     yg berirama

    c. parasomnia yg berhub dgn REM spt

     nightmare

    d. parasomnia lainnya: enuresis,

     mendengkur

III. GG Psikiatric a/ drugs:

    a. gg mental spt: psikosis, gg mood

    b. gg neurologi spt: dimensia, parkinson

    c. gg pengobatan spt: peny, obstruksi

     pulmonal kronik, nocturnal cardiac

ischemia

  • Klasifikasi GG tidur menurut:
    Association of sleep disorder centers, 1999:
  1. Disorder of initiating and maintaining sleep (DIMS)
  2. Disorder of excessive somnolence (DOES)
  3. Disorder of the sleep-wake cycle
  4. Abnormal sleep behavior, parasomnias
  • ASSESSMENT

A. Riwayat( gunakan tabel REST)

    1. Review of perception related to

         the problem

    2. Evaluateion of related factors

    3. Sleep disorder

    4. Typical daytime and nighttime

     routines

  • Review of perception related to
             the problem
  1. Ceritakan masalah tidur
  2. Sdh berapa lama
  3. Bgmn perub pola tidur terjadi
  4. Sejak kapan masalah ini muncul
  5. Apa sj peningkatan masalah tidur
  6. Apa sj penyebab susah tidur
  7. Seriuskah masalah ini?
  • Evaluation of related factors
  1. Ceritakan pola makan dlm sehari
  2. Apakah mgunakan alkohol/xanthin/caffein
  3. Apakah merokok, obat-obatan
  4. Apa nama obat u/ tidur
  5. Adakah depresi/cemas
  6. Adakah penyakit kronis
  7. Adakah nyeri, perasaan tdk nyaman
  8. Adakah faktor spesifik: perub kehidupan, perub makan, mental/fisik
  • Sleep disorder
  1. Apakah mendengkur
  2. Apakah kaki menghentak pd mlm-siang
  3. Adakah kelambanan/capek pd kaki
  4. Apakah rasa kantuk sepanjang hari
  • Typical daytime and nighttime routines

1. Ceritakan jenis aktivitas siang:

    a. sejauh mana masalah tidur mengubah

     kebiasaan sehari hari

    b. suka tidur siang? Brp sering?

     Lamanya? Kapan?

2. Ceritakan jenis kegiatan pd malam hari

    a. tidur dimana,

    b. apa yg dimakan/minum 1 jm sblm tidur

    c. kapan tidur

    d. kegiatan sblm tidur

    e. brp lama wkt u/ bs tidur

    f. brp sering terbangun, brp lama

    g. apa kegiatan yg dilakukan

    h. strategi apa agar bs tidur lagi

    i. brp jam digunakan u/ tidur,

    j. jam brp bangun pagi

  • Faktor2 penting u/ dikaji
  1. Periode lethargi, rasa kantuk,
  2. Bingung
  3. Disorientasi, rasa malas
  4. Sakit kepala
  5. Amnesia
  • Pemeriksaan fisik

U/ mengetahui:

  1. Nystagmus (pergerakan involunter bola mata)
  2. Tremor pd tangan
  3. Ptosis (penurunan kelopak mata)
  4. Peningkatan sensitivitas nyeri
  5. Perubahan mimik
  • Gejala2 lain yg perlu diidentifikasi:
  1. Fatigue, penurunan kesadaran, kelesuan, penurnan konsentrasi/kemampuan motorik, agitasi, lelah, iritabilitas
  2. Penurunan sensori: respon dr stimulus
  3. Observasi reaksi terhadap respon
  4. Kemampuan melihat dan mendengar
  • Problem keperawatan
  1. Resiko injury
  2. GG komunikasi verbal
  3. Perub proses berpikir
  4. GG mobilitas fisik
  5. Perub persepsi a/ sensori
  6. Personal hygiene
  7. Konsep diri
  8. GG pola tidur dll
  • Intervensi: GG pola tidur
  1. Review kembali persepsi terhadap masalah
  2. Evaluasi faktor yg behub dgn masalah
  3. Identifikasi kebiasaan siang/mlm
  4. Kaji kebiasaan yg mengganggu tidur
  5. Diskusikan dgn klien ttg kebutuhan stimulasi sosial
  6. Rencanakan istirahat siang hari
  7. Edukasi pd klien dan keluarga
  8. Modifikasi lingkungan
  9. Meningkatkan kemampuan fungsional
  10. Memberikan support
  11. Meningkatkan tidur
  12. Diet a/ nutrisi
  13. Penatalaksanaan obat
  • Tindakan non-spesifik u/ menginduksi tidur
  1. Bangun pd wkt yg sama setiap hari
  2. Batasi wkt ditempat tidur setiap hari
  3. Hentikan obat/stimulan lainnya
  4. Hindari tidur sekejab pd siang hari
  5. Dptkan hub fisik dgn olah raga
  6. Hindari stimulasi mlm hari
  7. Makan dgn wkt yg teratur dan hindari makan byk sblm tidur
  8. Lakukan relaksasi rutin pd malam hari
  9. perthNKn kondisi tidur yg menyenangkan

10. Tidurlah hanya sebanyak yang anda

     perlukan.

11. Miliki jadual tidur reguler

12. Jgn bekerja menjelang tidur

13. Kurangi kebisingan dan cahaya dlm

kamar dan suhu kamar dlm keadaan

     nyaman

14. Jgn tidur dlm keadaan lapar

15. Hindari melihat jam

16. Hilangkan kekwatiran sblm tidur

  • Referensi

Angela, et.al, 1996. Essentials of gerontological nursing, adaptation to the aging process, JB Lipincott, comp.

Annete, GL. 1996. Gerontological nursing, Mosby year Book, St, Louis Miss.

Prayitno. 2002. gangguan pola tidur pada kelompok usia lanjut dan penatalaksanaannya. Journal Kedokteran Trisakti, jan-April 2002, vol. 21 no. 1.

Read more...

Asuhan Keperawatan Pasien Anak dengan Acut Lymphoblastic Leukemia


 

Introduction

Leukemia: 25-35% Childhood Cancer

ALL:

Malignant Disease

Progressive Infiltration of Bone Marrow and Lymphatic Organs by immature lymphoid cell lymphoblasts

Etiology and Epidemiology

Radiation

Chemicals

Drugs

Viruses

Genetic Abnormalities

Incidence

3 per 100.000 children

Peak: 2-6 years

Sardjito (1992-1998) Leukemia= 48%

Indonesia problems:

Registration, Protocol, Specific diagnosis, Cost (drugs and suportive)

Prognosis

Poorer Countries: prognosis poor

Many patients without any treatment

Clinical Signs

Symptoms:

Malaise, Fatigue

Bleeding, bruising

Fever

Bone pain

Lymphadenophaty (80%

Splenomegali and hepatomegali (70-75%)

Enlargement of the testes

CNS: Intracranial pressure >

Laboratory and Radiology

Peripheral blood: anemia, trombocytopenia, Neutropenia

Bone marrow Aspirate: >25% leukemia lymphoblasts

Radiographic: Mediastinal mass (5-10%)

FAB Classification

Morphological classification:

French-American-British (FAB):

L1: 80%, L3:< 2%, L2: the Remainder

L1: Higher remission

Prolonged survival than L2 and L3

L3: The worst prognosis

Prognostic Factors

WBC, Hb, Trombosit

Age

Organomegaly

FAB Morphology

Mediastinum mass

Sex

CNS disease

ALL Management in childhood

Four components

Remission induction

Intensification

CNS treatment

Continuation

The purpose: eradicate leukemic cells

Remission induction

Regimen:

Vincrisrine (VCR) (Konstipasi, neuropati perifer)

Dexamethasone (imunokompromis, psikis)

Methotrexate (MTX) intratekal (toksisitas hati dan renal, syok anafilaksis)

Daunorobicin (Dauno) hanya untuk risti (toksisitas jantung)

L-asparaginase (syok anafilaksis)

Problems:

Difficult diagnosis

Education/ information

No cost, no delay

Complications/ failure

Intensification/ consolidation

Combination:

MTx iv, 6- MP and L-asp

Problems: cost, complications, isolation room

Supportive care

Hemorrhage

Infection

Leukemia patient's association

Diagnosis Keperawatan esensial b.d diagnosa leukemia

Perubahan proses keluarga b.d dampak diagnosis leukemia dan prognosis tak pasti

Berduka

Kurang pengetahuan

Diagnosa Kep esensial b.d supresi sumsum tulang

Risiko terhadap infeksi

Perubahan perfusi jaringan, kardiopulmonal b.d anemia dan trombositopenia karena leukemia/ kemoterapi

Diagnosa kep esensial b.d kemoterapi

Kurang pengetahuan

Risiko terhadap cedera

Risiko terhadap perubahan membran mukosa

Risiko terhadap perubahan vol cairan

Tidak toleran terhadap aktivitas

Nutrisi kurang

Gangguan citra tubuh

Perubahan integritas kulit

Risiko Perubahan perfusi jaringan, ginjal

PK. Anafilaksis syok

PK Perdarahan

Risiko penurunan curah jantung

Rencana Perawatan

Risiko terhadap infeksi b.d infiltrasi leukemik ke sumsum tulang dan obat-obat kemoterapi yang digunakan

Perlindungan Infeksi

Pantau Sel darah putih, diferensial, jumlah granulosit absolut (Granulosit 500 sel/mm3 menempatkan pasien pada risiko yang berat dari kemungkinan berkembangnya infeksi)

Pantau tanda-tanda vital setiap 4 jam atau lebih sering jika diperlukan (Demam atau hipotermia dapat mengindikasikan timbulnya infeksi pada pasien yang mengalami granulositopenia)

Laporkan jika ada suhu di atas 37,5 derajat C pada dokter (peningkatan suhu merupakan satu tanda adanya infeksi pada pasien dengan granulositopenia sehubungan dengan rendahnya jumlah sel-sel darah putih)

Saat pertama suhu meningkat, dapatkan spesimen untuk kultur sesuai kebutuhan, biasanya dari urin, swab tenggorok, darah, sputum dan luka terbuka (Kultur akan membantu mengidentifikasi adanya sumber-sumber infeksi. Seringkali satu sumber tidak teridentifikasi)

Mulai pemberian antibiotik dengan segera setelah mendapatkan spesimen kultur. Jangan menunggu hasil kultur sebelum mengawali terapi antibiotik (pasien granulositopenia dapat mengalami proses sepsis dalam 12 jam dari demam tertinggi jika ditangani dengan antimikrobial)

Gunakan kewaspadaan granulositopeni per kebijakan institusi (Pada beberapa institusi kewaspadaan granulositopenia diawali ketika jumlah netrofil absolut >1000 dan institusi lainnya ada yang menentukan dengan > 500) termasuk:

Ruangan pribadi dengan pintu tertutup

Lakukan cuci tangan yang benar baik pasien, keluarga, pengunjung, keluarga dan juga terutama staf

Individu dengan infeksi saluran pernafasan atau infeksi lainnya disarankan untuk tidak masuk ruangan pribadi tersebut

Pasien diharuskan untuk menggunakan masker jika meninggalkan ruangan pribadi

Gunakan diet rendah bakteri termasuk buah segar, lada, sayur, dan bumbu

Tidak menyediakan bunga potong atau tanaman hidup

Pasien harus menghindari tempat keramaian

Gunakan sarung tangan jika berkebun

Pantau adanya infeksi sistemik dan atau lokal, selalu ingat bahwa tanda-tanda normal dari kemampuan pasien untuk bertahan atau melawan infeksi adalah sebagi berikut: kemerahan, pus, hangat setempat, infeksi, proses inflamasi. Dikaitkan dengan munculnya sel-sel darah putih lalu kemudian adanya tanda-tanda topikal dari infeksi mungkin tidak ada. (Kurangnya neutrofil saat mengalami granulositopenia menurunkan kemampuan pasien untuk melawan infeksi)

Berikan obat antibiotik, anti jamur, dan obat-obat antimikrobial lainnya sesuai kebutuhan. (Mencegah dan atau mengatasi agen-agen infeksi dalam pasien yang mengalami gangguan sistem imun.

Berikan faktor perangsang koloni seperti G-CSF atau GM-CSG sesuai kebutuhan. (Koloni yang menstimulasi faktor-faktor yang menurunkan lamanya neutropenia)

Bantu pasien dalam melakukan higiene pribadi seperti mandi, perawatan mulut, perawatan perineal. (menurunkan hadirnya organisme endogen)

Anjurkan untuk istirahat sesuai kebutuhan. (keletihan dapat menurunkan fungsi immun)

Kaji semua sisi prosedur invasif terhadap munculnya tanda-tanda infeksi. (Meningkatkan deteksi dini terhadap adanya komplikasi)

Kaji kulit dan membran mukosa terhadap adanya kerusakan. (Kulit dan mukosa memberikan garis pertahanan pertama untuk melawan infeksi)

Ganti semua balutan setiap hari yang meliputi daerah infus, jalur arteri sesuai standar institusi (Mencegah mikroorganisme dari perkembangbiakannya di bawah balutan tersebut).

Edukasi pasien, Keluarga dan pengunjung

Ajarkan pasien, keluarga/ pengunjung mengenai tindakan-tindakan untuk menurunkan risiko infeksi.(Menurunkan potensial adanya infeksi)

Ajarkan pasien/keluarga/pengunjung mengenai tanda dan gejala infeksi yang menekankan pada keadaan yang benar untuk melaporkannya pada tenaga kesehatan.(Pengetahuan meningkatkan keikutsertaan dari semua orang yang terlibat terhadap perencanaan asuhan)

Instruksikan pasien untuk minum obat sesuai petunjuk dokter sampai tidak dibutuhkan lagi seperti antibiotik, faktor stimulasi koloni. (Antimikrobial mengatasi organisme penyebab infeksi; jika tidak diminum dapat menimbulkan suatu keadaan sepsis yang serius. CSF menurunkan lamanya neutropenia).

Jelaskan pada pasien mengenai harga obat yang diperkirakan dan bantu untuk memanfaatkan asuransi yang ada pada pasien atau kemampuannya untuk membayar. (Beberapa agen-agen obat terbaru sangat mahal dan tanpa adanya jaminan asuransi, pasien mungkin tidak akian mampu membayar berdasarkan resep dokter)

Instruksikan pasien untuk menghindari orang-orang dengan infeksi saluran nafas atas (flu, pilek) dan anak-anak yang terkena infeksi seperti chicken pox); dan untuk menghindari kontak dengan penyakit lesi-lesi herpes lainnya. (Kontak dengan seseorang dengan infeksi dapat mengarahkan pada infeksi yang serius pada pasien yang mengalami penurunan fungsi imun)

Pengobatan demam

Pantau suhu setiap 4 jam. (Peningkatan suhu mungkin hanya merupakan tanda infeksi pada pasien dengan granulositopenia sehubungan dengan rendahnya sel darah putih)

Pantau nadi, tekanan darah, dan pernafasan setiap 4 jam (Infeksi menyebabkan takikardi, hipotensi, dan takipnea)

Pantau pemasukan dan pengeluaran.(Dehidrasi disebabkan oleh IWL yang meningkat)

Beritahu dokter terhadap peningkatan suhu tubuh yang pertama pada pasien dengan neutropenia. (Ini mungkin juga hanya merupakan satu tanda infeksi dan memerlukan intervensi dengan segera)

Berikan obat-obat antipiretik sesuai permintaan seperti asetaminofen, hindari penggunaan aspirin. (Asetaminofen menurunkan demam tanpa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan)

Gunakan matras termik sesuai dengan kebutuhan. (Memberikan kehangatan selama proses menggigil pada demam tinggi)

Edukasi

Instruksikan pasien rawat jalan dengan granulositopenia untuk memeriksa suhu pada pagi dan sore hari atau jika merasa kedinginan atau hangat. (peningkatan suhu tubuh hanya tanda infeksi pada pasien dengan granulositopenia b.d sel darah putih)

Beritahu petugas kesehatan dengan segera jika ada suhu diatas 37,5 derajat C (peningkatan suhu tubuh hanya tanda infeksi pada pasien dengan granulositopenia b.d sel darah putih)

Instruksikan pasien untuk minum paling sedikit 2-3 liter per hari (8-12 gelas). (Selama episode demam, cairan ekstra dibutuhkan untuk mengganti IWL)

Instruksikan pasien untuk minum obat antibiotik sesuai permintaan (7-14 hari). (Mencegah berkembangnya resistensi kuman (organisme penyebab infeksi)).

Perubahan perfusi jaringan, kardiopulmonal b.d anemia dan trombositopenia yang disebabkan oleh leukemia dan/ atau kemoterapi.

Pantau Hb, Ht dan jumlah trombosit.(Memberikan info untuk mengevaluasi respons pada transfusi)

Pastikan pesanan dokter mengenai pemberian produk darah dan kecepatan infusnya.(Mencegah kesalahan dalam pemberian produk darah)

Pasang ukuran jarum yang tepat untuk pemberian produk darah ke dalam alat akses vena implantasi (VAD). (Memberikan akses untuk implantasi produk darah)

Lakukan pembilasan pada infus dengan salin isotonik. (salin isotonik cocok dengan produk darah)

Pantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah selama transfusi. (membantu mengindentifikasi reaksi transfusi)

Jangan memberikan beberapa obat ke dalam darah atau infus yang sedang untuk transfusi darah. (produkdarah tidak cocok dengan obat-obat)

Observasi dan tanyakan adanya perasaan gatal, rasa gatal disertai bintik, bintik merah, napas pendek.(Gejala ini mungkin merupakan indikasi dari reaksi transfusi atau cairan berlebihan)

Pantau dan atur kecepatan aliran selama transfusi.(memelihara pemasukan produk darah sesuai dengan kebijakan institusi)

Pantau sisi penusukan IV terhadap adanya tanda kemerahan, nyeri dan pembengkakan. (Mencegah infiltrasi dari produk darah)

Hindari pemberian sdm yang terlalu cepat.(Mencegah kelebihan cairan dan reaksi transfusi)

Berikan obat-obat untuk mengatasi kelebihan beban cairan.(Meningkatkan diuresis)

Hentikan transfusi bila terjadi reaksi dan pertahankan infus dengan salin normal.(Mencegah infusi lanjut produk penyebab dan memberikan akses IV untuk obat darurat)

Ambil spesimen darah dan urin yang dikeluarkan pertama sesuai dengan kebijakan institusi. (Memberikan sampel untuk pemeriksaan)

Selesaikan pemberian darah dan kembalikan ke bank darah dengan wadah dan selangnya.(Memberikan info untuk mencegah reaksi transfusi berikutnya)

Dokumentasikan adanya reaksi transfusi, jumlah yang diinfuskan, tanda vital dan respon pasien.(meningkatkan kewaspadaan terhadap pengalaman pasien)

Pertahankan kewaspadaan umum.(Mencegah kontaminasi dan penyebaran infeksi)

Edukasi

Instruksikan pasien/ keluarga mengenai tanda dan gejala yang perlu dilaporkan dan di catat selama transfusi (seperti gatal dengan bintik kemerahan, menggigil, gatal-gatal, pernafasan pendek).(Meningkatkan pengenalan dini terhadap reaksi transfusi)

Beritahu pasien dan keluarga terhadap kebutuhan akan transfusi berulang. (Meningkatkan pemahaman)

Risiko penurunan curah jantung b.d kardiomiopati karena Adriamicin (Doxorubicin), daunorubicin atau siklofosfamid dosis tinggi

Identifikasi pasien berisiko:

Adriamycin . 550mg/m2 atau ,450 mg/m2 dengan siklofosfamid

Kaji data dasar pasien sebelumnya untuk memulai kemoterapi

Kaji kualitas dan keteraturan dari denyut jantung

Lakukan EKG bagi pasien risiko tinggi

Instruksikan pasien untuk melaporkan adanya keluhan dispnea

Beritahukan pasien/keluarga terhadap risiko masalah jantung, sebelum pengobatan

Read more...

TEORI MODEL KEPERAWATAN

  • 1. FLORENCE NIGHTINGALE ( 1820-1910 )
    • FALSAFAH HIDUP : MEMBERIKAN PELA TERBAIK BAGI MANUSIA MERUPAKAN SARANA PENGABDIAN TERBAIK BAGI TUHAN.
    • INTI KONSEP : PS DIPANDANG DLAM KONTEKS LINGK KESELURUHAN
    • DIGAMBARKAN SBB :
      • HUBUNGAN TEORI DG PROSES
        • 1. PENGKAJIAN
        • 2. DIAGNOSA
        • 3. IMPLEMENTASI
        • 4. EVALUASI
      • DIKENAL DG" LADY WITH THE LAMP " YG MENG-
      • AWALI PENDD MODERN DLM KEPERAWATAN SBG PROFESI
      • TITIK PENEKANANNYA ADALAH KESEHATAN LINGKUNGAN ( COMUNITAS )
  • 2. T. MODEL VIRGINIA HENDERSON ( 1897 )
    • MASTER DLM BID ILMU PENDD KEPERAWATAN
    • DSR PROSES ANALITIK YG KUAT DLM MENGAJAR KEPERAWATAN KLINIK.
    • BUKU : 1. " THE NATUR OF CARING "
      • 2. " BASIC PRINSIPLE OF NURSING CARE "
      • A. APA PRAKTEK KEPERAWATAN ITU ?
      • B. APA FUNGSI KEPERAWATAN ITU ?
      • C. KEGIATAN KEPERAWATAN KHAS APA ?
    • BATASAN TEORI V. HANDERSON ADL :
      • NURSING IS PRIMARILY ASSESSTING THE INDIVIDUAL
      • ( SICK OR WELL ) DLM 14 KOMPONEN .
  • 14 KOMPONEN DSR : BERNAFAS, MINUM & MAKAN, ELIMINASI, BERGERAK, & MEMELIHARA POSTUR TBH , TDR & ISTIRAHAT, MENGENAKAN PAKAIAN ,MEMELIHARA SELURUH TBH, MEMELIHARA KEBERSIHAN TBH & BERDANDAN , MENCEGAH KECELAKAAN, KOMUNIKASI, BERIBADAH, BEKERJA, BERMAIN/ REKREASI DAN BELAJAR.
  • DI KENAL DG INTERPERSONAL ( DI RS )
  • 3. T. MODEL JEAN WATSON
    • TERKENAL DG " THE SCIENCE AND HUMAN
      CARE " ATAU " HUMAN SCIENCE AND
      HUMAN CARE ".


    • DITEKANKAN PADA PSICIATRIC MENTAL HEALTH NURSING .
    • FOCUS : PROMOSI KESEHATAN DAN BUKAN PADA PENGOBATAN
    • STRUKTUR ILMU CARING DIBANGUN 10 FAKTOR ASUMSI DASAR
    • WATSON NURSING :
      • TRIM : FOCUS TEKNIK PROSEDUR DAN TEKNIK
      • CORE : INTERAKSI N- P MHSLKAN CORE MECANISM
  • 4. T. MODEL HILDEGARD E PEPLAU (1909 )
    • KEPERAWATAN SBG PROSES INTERPERSONAL DLM THERAPEUTIK .
    • KEPERAWATAN MRPK " LEARNING EXPERIENCE BAGI SESEORANG ".
    • FASE-FASE :
      • 1. ORIENTASI
      • 2. IDENTIFIKASI
      • 3 EKSPLOITASI
      • 4. RESOLUSI

    • KONSEP UTAMA T. MODEL PEPLAU DLM KEP :
      • MANUSIA : ORGANISME YG BERJUANG DG CARA SENDIRI DLM MENURUNKAN KETEGANGAN AKIBAT DORONGAN KEB.
    • SEHAT : SIMBUL YG MENUNJUKKAN PERKEMB PERSONALITAS KEHIDUPAN YG KREATIF KONSTRUKTIF DAN PRODUKTIF.
    • MASY/ LINGK
      : TUGAS PERKEMB MNS
    • KEP    : HUB MNS , ORG SAKIT/ BUTUH BANTUAN PELAY KES MLL PROSES INTERPERSONAL.
  • T. MODEL KEP PEPLAU DIGBRKAN SBB:
  • 5. T. MODEL KEP IMMAGENE KING
    • TEORINYA " GENERAL CONCEPT OF HUMAN BEHAVIOR " DG DIDASARKAN PD SISTEM, CONSEPT DAN PROSES.
  • FOKUS KEPERAWATAN ADALAH KEPEDULIAN PD SESAMA MNS.
  • SASARAN KEP ADL KES INDIVIDU DAN PRWTAN KES BAGI KOMUNITAS DG SIST TERBUKA YG BERINTERAKSI DG LINGK.
  • CONCEPT DASAR SIST TEORI I. KING ADL :
    • 1. SIST PERSONAL
    • 2. SIST INTERPERSONAL
    • 3. SIST. SOSIAL
  • 6. T. MODEL KEP F. GLENN ABDELLAH
    • MODEL KONSEP T. ABDELLAH MEMPUNYAI 3 KOMPONEN PENTING YAITU : KESEHATAN, MSL KEP DAN PEMECAHAN MSL.
    • DLM TEORINYA BAHWA PERAWATAN MENGGUNAKAN PEMECAHAN MSL DG DIHUB DG KEBUT MNS.
    • ASUMSI DSR DLM PELAY KEP HRS EFEKTIF DG MENGIDENTIFIKASIKAN KEKURANGAN DAN KELEMAHAN KLIEN SECARA AKURAT.
    • TEORI KEP ABDELLAH MENITIKBERATKAN PADA 21 MSL KEP YAITU: MEMELIHARA KEBERSIHAN & KENYAMANAN, ISTIRAHAT & TIDUR , PENCEGAHAN KECELAKAAN, DEFORMITAS, KELANCARAN OKSIGEN, PEMENUHAN NUTRISI, ELIMINASI, KESEIMBANGAN CIRAN/ ELEKTROLIT, MENGENAL REAKSI FISIOLOGIS THD SAKIT, TERPELIHARANYA MEKANISM REGULATOR,
  • 7. T. MODEL CALLYSTA ROY
    • 6 TAHAP PROSES KEP MENURUT CALLYSTA ROY ADALAH :
      • MENGKAJI TINGK LAKU KLIEN
      • MENGKAJI FAKTOR YG MEMPENGARUHI
      • IDENTIFIKASI MSL
      • MERUMUSKAN TUJUAN
      • INTERVENSI
      • SELEKSI PENDEKATAN & EVALUASI
    • ASUMSI DSR :
      • BERKEMB DARI TEORI SIST KEMUDIAN KE TEORI ADAPTASI DARI NILAI-NILAI MNS
    • TUJUAN KEP SBG PENINGKATAN RESPON ADAPTASI KE 4 MODEL ADAPTASI.
  • 8. T. MODEL KEP MADELLINE LEINENGER
    • TEORINYA " TRANSCULTURAL NURSING ETHNONURSING " DAN CROSS CULTURAL NURSING.
    • FOCUS : STUDY PERBANDINGAN DAN ANALISA BUDAYA BERKENAN DG KEPERAWATAN DAN PRAKTIK KEP & NILAI KEPERCAYAAN
    • TUJUAN : U/ MEMBERIKAN PELAY AS KEP PD KONTEKS SEHAT- SAKIT.
    • ASUMSI DSR :
      • PRWT PD MNS MRP FENOMENA
      • KEP PROFESIONAL TERDIRI DR DIMENSI INTELEKTUAL DAN PRAKTEK.
      • PRWT PUNYA UNSUR BIOFISIK, KULTUR, PSIKOLOGI, SOSIAL, DAN LINGK
      • KEGIATAN KEP ADL KEGIATAN TRANSCULTURAL
      • PERILAKU KEP ADL TUJUAN & FUNGSI BERFARIASI SESUAI DG STRUKTUR SOSIAL.
      • PRAKTIK KEP BERFARIASI SESUAI DG PERBEDAAN BUDAYA & PERBEDAAN SIST KEP.
      • 9. T. MODEL DORROTHEA E. OREM ( 1971 )
    • FOKUS UTAMANYA ADL PEMENUHAN KEB PERAWT KLIEN. DIKENAL DG ISTILAH " SELF CARE " .
    • TUJUAN MEMBANTU KLIEN MENGGAMBARKAN DAN MENJELASKAN CARA PERAWATAN DIRI DLM PEMENUHAN KEBUT BIO, PSIKO, PERTUMBUHAN, DAN SOSIAL.
  • DALAM TEORI KEP OREM SECARA UMUM TERDIRI ATAS 3 BTK HUBUNGAN :
    • 1.TEORI SELF CARE
    • 2. TEORI PNURUNAN SELF CARE
    • 3. TEORI NURSING SISTEM
  • TEORI SISTEM OREM BILA DI GBRKAN SBB:
  • T. MODEL KEP. DOROTHEA E.JOHNSON
    • KONSEPTUAL JOHNSON DI DSRKAN BAHWA KEPWT ADLH UNIK , INDEPENDEN THD KES YANG DITUJU DG DIANALOGIKAN DGN ANATOMI SISTEM BIOLOGIS.
    • ASUMSI DASAR
      • TINGKAH LAKU DARI ASPEK BIOLOGIS , PSIKOLOGIS & SOSIAL DARI SISTEM DALAM MENCAPAI KESEIMB PERLU PEMELIHARAAN ADAPTASI LINGKUNGAN DENGAN PENGAMATAN.
    • MODEL SISTEM TINGK LAKU ADA 4 TUJUAN :
      • TINGK LAKU SEIMBANG DG SOSIAL
      • MODIFIKASI TINGK LAKU U/ MENDUKUNG KEB BIOLOGIS
      • MAMPU MENGAMBIL MANFAAT DLM PENGET SEMA SAKIT.
      • TINGK LAKU TDK MEMBERI BUKTI TRAUMA SBG HSL AKHIR.
  • PERBEDAAN T. JOHNSON DG OBAT BERFOKUS PADA PERUBAHAN FISIOLOGIS & PERAWATAN BERFOKUS PADA TINGK LAKU ORANGNYA.
  • T. MODEL KEP IDA JEAN ORLANDO
    • FILOSOFINYA MEYAKINI BAHWA APLIKASI PRINSIP DLM PEMECAHAN KETIDAKBERDAYAAN KLIEN DG MENGGUNAKAN PROSES KEP & DITERUSKAN DLM SATU DISIPLIN YG MEMBUTUHKAN LATIHAN.
    • Menekankan pentingnya interaksi yg baik anatar perawat dg klien dengan fokus praktek keperawatan menjadi kerangka dasar bagi bantuan yg diberikan pada klien.
    • ASUMSI DASAR: ORLANDO MEMANDANG FUNGSI PRWT ADL MENEMUKAN & MEMENUHI KEBUT KLIEN AKAN BANTUAN.
    • TUJUAN DARI T. MODEL KEP ADL MEMENUHI KEBUTUHAN KLIEN AKAN BANTUAN.

  • T. MODEL KEP. MARTHA E. ROGERS
    • FILOSOFI : PENGEMBANGAN HEMODINAMIK BERFOKUS PD MNS SECARA KESELURUHAN & TERINTEGRASI DG LINGK .
    • ASUMSI DSR : MNS ADL SESUATU YG UNIK UTUH & BERINTERAKSI LANGSUNG DG LINGK SEKITAR DAN DLM PERKEMBANGANNYA DPT DIEVALUASI DR TINGKAH LAKUNYA.
    • KONSEPTUALNYA DIDASARKAN ATAS SUMBER ENERGI PD DIRI MNS SENDIRI DG MENGGUNAKAN SIST TERBUKA DG POLA DAN ORGANISASI 4 DEMENSI.
    • FOKUS KEP : ADL MNS DAN LINGK DG MENINGKATKAN INTERAKSI YG SELARAS ANTARA MNSD DENGAN LINGK MELALUI PARTISIPASI DLM PROSES PERUBAHAN.
  • T. MODEL KEP BETTY NEUMAN
    • MENEKANKAN PENTINGNYA MODEL KONSEP NURSING EDUCATION.
    • FOKUS KEP DITUJUKAN PD REAKSI KLIEN THD STRESS SERTA FAKTOR PEMULIHAN/ ADAPTASI.
    • TEORI MENEKANKAN PD PERSON'S DALAM KONDISI KESEIMBANGAN DINAMIS ANTARA HUMAN , LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KEPERAWATAN.
    • ASUMSI DSR ADL SUATU SISTEM PD KLIEN DISETIAP STRESSOR ADA PD GARIS PERTAHANAN NORMAL.
    • T. MODEL MYRA LEVINE
    • MENEKANKAN BAHWA KEP DIDSRKAN PD KETERGANTUNGAN INTERAKSI ANTARA MNS DGN LAINYA DIDSRKAN PD ENERGI, INTEGRITAS STRUKTURAL, INTEGRITAS PERSONAL DAN SOSIAL.
    • FILOSOFINYA MENEKANKAN PD SUATU YG SIFATNTA HOLISTIK DG MENGGUNAKAN KONSEP RESPON ORGANISME YG SAKIT DG IDENTIFIKASI MEMPERLUAS ADAPTASI.
    • T. MODEL KEP ERNETINE WEDENBACH
    • FILOSOFINYA MENEKANKAN BAHWA BANTUAN KEP DIBERIKAN OLEH PRWT HANYA PD INDIVIDU YG MEMERLUKAN , INDIVIDU YG UNIK DG STIMULASI YG KERAS YG MENCERMINKAN KEPUASAN YG TERBAIK.
    • TEORINYA DIKENAL DG " THE NURSES
      WISDAN
      IN NURSING TEORY " ATAU TEORY PERSPEKTIF WIDENBACH DENGAN DIBENTUK DARI 3 FAKTOR YAITU :
      • 1. TUJUAN SENTRAL MRP SESUATU YG MENDASAR.
      • 2. PRESKRIPSI / KETENTUAN UNTUK MEMENUHI TUJUAN SENTRAL.
      • 3. KENYATAAN TENTANG SITUASI KESEGERAAN.
    • HUBUNGAN ANTARA TUJUAN SENTRAL, PRESKRIPSI DAN REALITAS DPT DIGAMBARKAN SBB:
      • TINDAKAN PERAWAT DIDASARKAN PD PRINSIP UNTUK MENOLONG YAITU :
        • REFLEK / SPONTAN.
        • KONDISI/ OTOMATIS.
        • IMPULSIF/ IMPULSIF.
        • KESENGAJAAN/ TANGGUNG JAWAB.
  • T. MODEL KEP.MARJORY ; CARLOTLE PAUL ; JEAN SREEVES.
    • FILOSOFINYA : PENERIMAAN TERHADAP PRAKTEK KEP PROFESIONAL ANTAR PERSON.
    • ASUMSI DSRNYA ADL KEPERAWATAN PD DSRNYA ADL ANTAR PERSONAL DG MEMANDANG MNS SECARA HOLISTIK MEMBERIKAN PETUNJUK DAN ARAHAN U/ MENGGUNAKAN PROSES KEP.
      • SECARA DEFINISI DR MASING- MASING PROSES KEP ADL :
        • KETENAGAAN : HATI - HATI, BIJAKSANA DAN SENGAJA
        • INTELEKTUAL : RASIONAL, PEWNGETAHUAN, MASUK AKAL SESUAI KONSEP.
        • AKTIVITAS : PERUBAHAN TINGKAH LAKU
        • SISTEMATIS : MAKSUD TERTENTU DG KLASIFIKASI.
        • T. MODEL LYDIA HALL
    • ASUMSI DASARNYA BAHWA KEP BERPUSAT PD CARE / PERAWATAN, CORE/ PUSAT, CURE/ PENGOBATAN.

Read more...

KONSEP DIRI

PENGERTIAN

  • Semua ide, pikiran, kepercayaan & pendirian yg diketahui dari individu tentang dirinya & mempengaruhi individu dlm berhubungan dgn orang lain, (Stuart & Sundeen, 1998) terdiri dari 5 komponen
    • Gambaran diri
    • Ideal diri
    • Harga diri
    • Penampilan peran
    • Identitas diri
  • Keseluruhan dari perasaan sadar/ tidak sadar, perilaku & persepsi tentang dirinya
  • Merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya (Potter & Perry,1993)
  • Cara memandang individu thd diri secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial & spiritual (Beck William Rowles, 1993)
  • Kesimpulan:

Cara kita memandang diri kita sendiri secara utuh, meliputi: fisik, intelektual, kepercayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual dan pendirian

  • Gambaran Umun
    Konsep Diri
  • Belum ada sejak lahir
  • Didapat dari hasil pengalaman
  • Berkembang secara bertahap
  • Dipelajari dari kontak sosial & pengalaman berhub. Dgn orang lain
  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
  • Orang lain (keluarga, teman & orang terdekat
  • Significant others (orang-orang terdekat lain: tokoh idola)
  • Kelompok dimana kita tinggal
  • 5 komponen konsep diri
  • Gambaran diri/citra tubuh (body image)
  • Ideal diri (selff ideal)
  • Harga diri (self esteem)
  • Peran diri (penampilan peran)
  • Identitas diri (personal identity)
  1. Gambaran diri
  • Sikap seseorang terhadap tbhnya secara sadar mencakup persepsi & perasaan ttg ukuran & bentuk, fungsi, penampilan & potensi yg secara berkesinambungan mencakup masa lalu & saat ini dimodifikasi dgn persepsi & pengalaman yg baru (Stuart & Sundeen, 1998)
  • Berkaitan erat dgn tipe kepribadian
  • Terpenuhi rasa aman shg dpt meningkatkan harga diri
  • Faktor-faktor yg mempengaruhi GD:
    • Perubahan struktur & fungsi tubuh
    • Proses tumbuh kembang
    • GD – identitas – kepribadian saling ketergantungan
  • 2. Ideal diri
  • Sesuatu yg dicita-citakan atau diangan-angankan sesuai dgn yg dikehendaki (Poerwodarminto, 1995)
  • Suatu kesatuan yg meliputi fisik, psikologis, emosi & kepercayaan diri yg utuh
  • Persepsi individu ttg bgmn ia hrs berperilaku/menyikapi sesuai standar pribadi (Stuart & Sundeen, 1998)
  • Sda. Ditambah aspirasi atau nilai personal ttt.
  • Standar berhubungan:
    • Tipe org yg diinginkannya sejumlah pribadi
    • Cita-cita & nilai yg ingin dicapai
  • Aspirasi tujuan & nilai
    • Kebudayaan
    • Norma masyarakat
    • Kemampuan individu
  • Lanjutan… Ideal Diri
  • Mulai berkembang pada masa kanak-kanak, dipengaruhi oleh: yg memberikan tuntunan & harapan
  • Pada usia remaja dibentuk oleh: proses identifikasi pada org tua, guru & teman (tempat berinteraksi)
  • Tidak terlalu tinggi/ terlalu rendah agar dpt diupayakan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diri
  • (Keliat, 1999)
    • Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya
    • Faktor budaya : dibandingkan dgn klp lain
    • Ambisi & keinginan: untuk melebihi & berhasil;
      • Kebutuhan yg realistis
      • Keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas & rendah diri
  • Catatan:
    • Faktor tsb di atas mempengaruhi ideal diri
    • Ideal diri mrpkan paling pokok bagi ssorg dlm menetapkan konsep & karakteristik yg diinginkannya
    • Ideal diri hendaknya tdk diterapkan terlalu tinggi
  • 3. Harga diri (self esteem)
  • Penilaian pribadi thd hasil yg dicapai dgn menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart & Sundeen)
  • Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan hargga diri tinggi atau harga diri rendah
    • Jika individu selalu sukses: harga diri tinggi
    • Jika individu selalu gagal: harga diri rendah
  • 5 KRETERIA DASAR BAGI SSORG DLM MENGAMBIL KEPUTUSAN UTK DIRINYA
  • Power: kemampuan utk mempengaruhi org lain
  • Significance: penerimaan, perhatian & kasih sayang dari org lain
  • Competence: tuntutan keberhasilan utk menerima khususnya tujuan ssorg
  • Virtue: sama mmooral & etika
  • Consistenly set limit: perubahan btk gaya hidup ssorg yg dpt diterima krn adanya perawatan & pelayanan yg dirasakan aman oleh org tersebut
  • Manifestasi HDR
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kehilangan berat badan
  • Makan yg berlebihan/ tdk mau makan
  • Ggn. Tidur
  • Perubahan perilaku
  • Perasaan tidak berharga
  • Dll
  • 4 elemen yg berperan utk meningkatkan HDR
  • Pengertian dari org lain
  • Peran sosial yg diharapkan
  • Perkembangan krisis psikologis
  • Komunikasi dlm btk koping
  • Faktor Predisposisi
  • Penolakan & harapan org tua yg tak realiistis
  • Kegagalan yg berulang kali
  • Kurang mempunyai tanggung jawab personal
  • Ketergantungan dari org lain
  • Stressor yang Mempengaruhi Harga Diri
  • Hilangnya bagian tubuh
  • Tindakan operasi
  • Proses patologi penyakit
  • Perubahan struktur & fungsi tubuh
  • Proses tumbuh kembang
  • Prosedur tindakan pengobatan
  • Stressor yg mempengaruhi harga diri & ideal diri
  • Penolakan dan kurang pengharga diri dari ortu & org yg berarti
  • Pola asuh anak yg kurang tepat
  • Persaingan antar saudara
  • Kesalahan & kegagalan yg terulang
  • Cita-cita yang tidak tercapai
  • Gagal bertanggung jawab terhadap diri sendiri
  • Stres peran meliputi (Achiryani, 1998)
  • Konflik peran
  • Peran yg tidak jelas
  • Peran yg tidak sesuai
  • Peran berlebih
  • 3 Transisi peran
  • Transisi perkembangan
  • Transisi situasi
  • Transisi sehat-sakit
  • 5. Identitas diri
  • Keadaan, sifat, ciri-ciri, khusus ssorg (Poewodarminto, 1995)
  • Keadaan akan diri sendiri yg bersumber dari observasi dan penilaian, yg mrpkan sintesa dari semua aspek konsep diri sbg satu kesatuan yg utuh (Stuart & Sundeen)
  • Pembentukan identitas diri
  • Mulai pada masa bayi
  • Berlangsung sepanjang kehidupan
  • Tugas utama pada masa remaja
  • 5 ciri identitas diri:
    • Mengenal diri sendiri sbg organisme yg utuh
    • Terpisah dari org lain
    • Mengakui jenis kelamin sendiri
    • Memandang semua aspek di dlm dirinya sbg suatu keselarasan
    • Mpyi tujuan yg bernilai yg dapat direalisasikan
  • Faktor predisposisi
  • Ketidak-percayaan org tua
  • Tekanan dari kelompok sebaya
  • Perubahan dlm struktur sosial
  • Tanda Konsep Diri Positif
  • Percaya diri akan kemampuannya utk memecahkan masalah
  • Merasa setara dgn org lain
  • Menerima pujian tanpa rasa malu
  • Menyadari bahwa tiap manusia mempunyai kekurangan
  • Mampu memperbaiki diri
  • Rentang respon konsep diri
  • Gangguan konsep diri
  • Mekanisme koping jangka pendek (krisis identitas), yaitu aktivitas yg memberi:
    • Kesempatan lari sementara dari krisis
    • Kesempatan mengganti identitas
    • Kekuatan atau dukungan sementara terhadap konsep diri (identitas yg kabur)
    • Arti dari kehidupan
  • Gg.Koping Jangka Panjang
  • Bila koping jangka pendek tidak terselesaikan
  • Penyelesaian positif menghasilkan integritas ego, identitas & keunikan individu
  • Konsep diri yg sehat
  • Dapat menyebabkan kepribadian yg sehat pula, dgn ciri-ciri sbb:
    • Citra tubuh yg positif & sesuai
    • Ideal diri yg realistis
    • Identitas diri yg positif
    • Harga diri yg tinggi
    • Penampilan peran yg memuaskan

Read more...

ASKEP PADA GANGGUAN RESPON KOGNITIF & GANGGUAN MENTAL

  • Kognitif
  • Kemampuan berpikir dan memberi rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi & memperhatikan

    (Stuart & Sundeen, 1998)

  • Perkembangan Tingkat Kognitif Piaget
  • Sensorimotor : Lahir- 2 thn

    Action oriented: directed toward the self

    No language

    Develops awareness of body in shape

    Develops memory for missing objects

  • Preparation & organization of concrete operations
    • 2- 5 thn    : Preoperational phase

    - symbolism appears

    - Objects defined by function

    - magical thinking

    - imaginative play

  • 5-12 thn    : Concrete operational

    - capable of reliability

    - syllogistic reasoning : action leads to areaction

    - makes & follows rules

    - quantifies experience

    - understand conservation

  • Formal Operational : 12- 14 dan lebih dewasa

    - abstraction

    - development of ideals

    - criticism of others

    - self criticism

  • Rentang Respon Kognitif

Respon kognitif maladaptif muncul pada

  1. Klien dengan delirium
  2. Klien dengan demensia
  3. Amnesia
  • Delirium
  • Dikarakteristikkan dgn kesadaran yang berkabut (tidak jelas), melibatkan mispersepsi dari sensori dan ggg proses pikir

        Ggn proses pikir meliputi ggn perhatian,     memory, pikiran, dan orientasi

  • Tdpt ggn aktifitas & siklus tidur – bangun

    Perilaku yg muncul : gelisah, berontak, mengigau

  • Misinterpretasi stimuli: ilusi & halusinasi
  • Demensia
  • Respon kognitif maladaptif dimana tjd kehilangan kemampuan intelektual, termasuk kerusakan memori, penilaian, dan berpikir abstrak
  • Kadang terjadi perubahan kepribadian.
  • Dapat terjadi pd semua usia tapi plg sering pada lansia
  • Kerusakan struktural & perubahan neuro kimiawi otak
  • Dpt disbbkan kecelakaan,trauma pembedahan, infeksi kronik spt sifilis, ggn cerebrospinalis atau sbb yg belum diketahui
  • Pengkajian
  • Mekanisme Koping
  • Denial: diawal fase
  • Regresi

Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

  1. Ansietas
  2. Kerusakan komunikasi verbal
  3. Risiko cidera
  4. Ggn proses pikir
  5. Ggn pola tidur
  6. Defisit self care
  • Implementasi

I. Delirium

  • Kebutuhan fisiologis

        Prioritas: keselamatan hidup

        Kebutuhan dasar: keseimbangan     cairan&nutrisi : IV line

        Ggn tidur: back rub, susu pth hgt, obat

        Disorientasi: ruangan terang

        Orientasikan pd situasi lingkungan

  • Halusinasi

    Lindungi K & OL dari perilaku merusak

    Ruangan aman, perawatan 1-1, pengawasan ketat

    Orientasi realitas berulang

  • Komunikasi

    Pesan jelas, sederhana, pilihan terbatas

  • Pendidikan Kesehatan

    Mulai saat K bertanya apa yg terjadi pnya

    P hrs tahu masalah K, stressor, pengobatan,     

usaha pencegahan, rencana perawatan di     rumah

    Penjelasan diulang beberapa kali

    Beri petunjuk tertulis

    Libatkan anggota keluarga

    

  • Demensia
  • Orientasi

    Tujuan: membantu K berfungsi di lingkungan

    Tulis nama petugas pd kamar K yg jelas,     besar & terbaca

    Orientasikan barang pribadi, O/W/T

    Penerangan di malam hari

    Jam besar, kalender harian

    Kontak personal & fisik : aktivitas kelompok

  • Komunikasi

    Jelas, ringkas, dan tdk terburu-buru

    Topik dipilih oleh K, karena kemampuan     memori sudah turun

    Pertanyaan tertutup

    Pelan & diplomatis dlkm menghadapi     mispersepsi

    Empati, hangat, perhatian

  • Penguatan koping

    Koping yg lalu, yang kuat dipakai kembali

    Kaji sumber kecemasan, kurangi sumber kecemasan

  • Kurangi Agitasi

    Agitasi muncul jk didorong utk melakukan     sesuatu yg tdk terbiasa & tdk jelas

    Beri penjelasan, pilihan

    Jadwal harian individual

    Penyaluran energi : perawatan mandiri

    Saat agitasi : tetap senyum & bersahabat

  • Keluarga & masyarakat

    Siapkan klg & fasilitas di masyarakat

    Perlu bantuan dlm merawat 24 jam di rumah

    

  • Evaluasi
  • Delirium

    K kembali pd fungsi sebelumnya

    K dpt memelihara tgk optimal persepsi sensori

    Berperan dlm aktivitas sehari-hari

    Memelihara keseimbangan fisiologis

  • Demensia

    K melakukan perawatan mandiri seoptimal mungkin

    Klg tetap memelihara hub dgn K

Read more...

tokoh keperawatan berkata:

Menurut Martha. E. Rogers, untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan dan tujuan akhir dari perubahan dapat dicapai . Langkah-langkah tersebut antara lain :
Tahap Awereness,
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan
Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan
Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

banner_ku

Image and video hosting by TinyPic

Tukar Banner

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

Image and video hosting by TinyPic

banner blog-blog lainnya

Image and video hosting by TinyPic http://bengawan.org/

among us

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP