ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN APENDIKSITIS
Jumat, Februari 05, 2010
A.Pengertian
Apendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, apendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi (Apendiksitis).
Apendiksitis merupakan peradangan pada apendiks (umbai cacing). Kira-kira 7% populasi akan mengalami appendikitis pada waktu yang bersamaan dalam hidup mereka. Pria lebih cenderung terkena apendiksitis dibanding wanita. Apendiksitis lebih sering menyerang pada usia 10 sampai 30 tahun. Appendektomi adalah pengangkatan terhadap apendiks terimflamasi dengan prosedur atau pendekatan endoskopi.
B.Patofisiologi
Penyebab utama apendiksitis adalah obstruksi penyumbatan yang dapat disebabkan oleh hiperplasia dari folikel limfoid merupakan penyebab terbanyak,adanya fekalit dalam lumen apendiks. Adanya benda asing seperti cacing, stiktura karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya, sebab lain misalnya keganasan (karsinoma karsinoid).
Apendiks terimflamasi dan mengalami edema sebagai akibat atau tersumbat, kemungkinan oleh fekalit (massa keras dari feses), tumor, atau benda asing. Proses imflamasi meningkatkan tekanan intraluminal menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progesif dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terimflamasi berisi pus.
Apendiksitis akut setelah 24 jam dapat menjadi:
1.Sembuh
2.Kronik
3.Perforasi
4.Infiltrat → abses
C.Manifestasi Klinik
1.Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai dengan demam ringan, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan.
2.Nyeri tekan lokal pada titik McBurney bila dilakukan tekanan.
3.Nyeri tekan lepas dijumpai
4.Terdapat konstipasi atau diare
5.Nyeri lumbal, bila apendiks melingkar dibelakang sekum
6.Nyeri defekasi, bila apendiks berada dekat rektal
7.Nyeri kemih, jika ujung apendiks berada di dekat kandung kemih atau ureter.
8.Pemeriksaan rektal positif jika ujung apendiks berada di ujung pelvis
9.Tanda Rovsing dengan melakukan palpasi kuadran kiri bawah yang secara paradoksial menyebabkan nyeri kuadran kanan.
10.Apabila apendiks sudah ruptur, nyeri menjadi menyebar, disertai abdomen terjadi akibat ileus paralitik.
11.Pada pasien lansia tanda dan gejala apendiks sangat bervariasi. Pasien mungkin tidak mengalami gejala sampai terjadi ruptur apendiks.
D.Evaluasi Diagnostik
Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik lengkap dan tes laboratorium serta sinar X. Hitung darah lengkap dilakukan dan akan menunujukan peningkatan jumlah darah putih. Jumlah leukosit mungkin lebih besar dari 10.000/mm³, serta pemeriksaan ultrasound dapat menunjukan densitas kuadran kanan bawah atau kadar aliran udara terlokalisasi.
Alvarado score:
Digunakan untuk menegakkan diagnosis sebagai appendiksitis akut atau bukan, meliputi 3 simtom, 3 sign dan 2 laboratorium:
untuk lebih lengkapnya DOWNLOAD DISINI
0 komentar:
Posting Komentar