FARMAKOLOGI OBAT
Kamis, Januari 21, 2010
1.Piracetam 3 g/15ml Injeksi
Indikasi:
Untuk pengobatan infark serebral.
Dosis:
Dosis lazim 1 g, 3 kali sehari secara intravena.
Kelompok Bersihan Kreatinin (ml/menit) Dosis dan Frekuensi
Normal > 80 Dosis lazim harian, 2-4 sub dosis
Ringan 50-79 2/3 lazim harian, 2 atau 3 sub dosis
Sedang 30-49 1/3 lazim harian, 2 atau sub dosis
Berat < 30 1/6 dosis lazim harian, dosis tunggal
Paket:
Kotak berisi 4 ampul @ 15 ml
2.Tramadol 50 mg Tab
Deskripsi:
Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa nyeri dan respon terhadap nyeri. Disamping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmitter dari syaraf aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 50 mg tramadol hydrochloride.
Indikasi:
Efektif untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, termasuk nyeri pasca pembedahan, nyeri akibat tindakan diagnostik.
Dosis:
Terapi oral
Dewasa dan anak di atas 14 tahun.
Dosis umum:
dosis tunggal 50 mg. Dosis tersebut biasanya cukup untuk meredakan nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat ditambahkan 50 mg setelah selang waktu 30 – 60 menit.
Dosis maksimum:
400 mg sehari.
Dosis sangat tergantung pada intensitas rasa nyeri yang diderita.
Penderita gangguan hati dan ginjal dengan klirens kreatinin < 30 ml/menit:
50 – 100 mg setiap 12 jam, maksimum 200 mg sehari.
Terapi parenteral
Dosis yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan intensitas rasa nyeri. Bila tidak ada petunjuk lain dari dokter, dosis yang diberikan adalah sebagai berikut :
Dewasa atau anak di atas 14 tahun :
i.v.: 100 mg (1 ampul), diinjeksikan secara lambat atau dilarutkan dalam larutan infus, kemudian diinfuskan.
i.m.: 100 mg (1 ampul)
subkutan: 100 mg (1 ampul)
Dosis tersebut biasanya cukup untuk meredakan nyeri. Bila masih terasa nyeri, dapat ditambahkan 1 kapsul tramadol 50 mg atau 50 mg tramadol injeksi (1 ml) setelah selang waktu 30 – 60 menit. Pada penderita gangguan fungsi hati atau ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis. Dosis maksimum 400 mg/sehari.
Kemasan:
Kotak 50
3.Erythromycin 200 mg/5 ml (kering)
Deskripsi:
Eritromisina termasuk golongan makrolida, bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri, bersifat bakteriostatik atau bakterisid, tergantung dari jenis bakteri dan kadarnya dalam darah. Eritromisina efektif terhadap kuman gram-positif seperti S. aureus (baik yang menghasilkan penisillinase maupun tidak), Streptococcus group A, Enterococcus, C. diphtheriae dan Pneumococcus. Juga efektif terhadap kuman gram-negatif seperti Neisseria, H. influenzae, B. pertusis, Brucella juga terhadap Riketsia, Treponema dan M. pneumoniae. Resistensi silang dapat terjadi antar berbagai antibiotika golongan makrolida.
Komposisi:
Tiap 5 ml suspensi mengandung eritromisina etilsuksinat setara dengan eritromisina 200 mg
Indikasi:
Untuk mencegah infeksi saluran nafas bagian atas terutama yang disebabkan oleh kuman S. pyogenes (streptokokus grup A beta-hemolitik).
Dosis:
Dewasa:
sehari empat kali 250 – 500 mg
Anak – anak:
sehari 30 – 50 mg/kg berat badan dalam 4 dosis terbagi. Pemberian dalam keadaan perut kosong. Untuk infeksi berat 4 gram sehari yang terbagi dalam beberapa dosis. Untuk infeksi karena streptokokus grup A, terapi paling sedikit harus 10 hari.
Kemasan:
Btl 60 ml
4.Inazol
Deskripsi:
Lansoprazol adalah penghambat sekresi asam lambung yang efektif. Lansoprazol secara spesifik menghambat (H+/K+) ATPase (pompa proton) dari sel parietal di mukosa lambung.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung 30 mg lansoprazol.
Indikasi:
Inazol diindikasikan untuk :
Ulkus duodenum.
Benigna ulkus gaster.
Refluks esofagitis.
Dosis:
Ulkus duodenum : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Benigna ulkus gaster : 1 kali sehari 30 mg selama 8 minggu.
Refluks esofagitis : 1 kali sehari 30 mg selama 4 minggu.
Cara Pemberian:
Inazol diberikan 1 kali sehari. Untuk mencapai efek penghambatan asam yang optimal dan kesembuhan yang cepat dan hilangnya gejala-gejala, Inazol� sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan.
Pengobatan jangka panjang dengan Inazol� tidak dianjurkan pada saat ini karena pengalaman klinis terbatas.
Orang tua� : Tidak perlu penyesuaian dosis. Dosis 1 kali sehari 30 mg.
Anak-anak : Tidak ada pengalaman pemberian Inazol� pada anak-anak.
Lansoprazol dimetabolisme di hati.
Pada penderita penyakit hati, tidak perlu penyesuaian dosis, dosis tidak boleh melebihi 30 mg sehari.
Tidak perlu mengubah dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Kemasan:
Kotak 2 blister @ 10 kapsul
5.Urispas 200
Deskripsi:
Flavoxate hidroklorida merupakan derivat flavone yang secara langsung bekerja sebagai spasmolitik pada otot polos saluran kemih.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung flavoxate hidroklorida 200 mg.
Indikasi:
Urispas digunakan untuk mengurangi gejala-gejala akibat gangguan saluran kemih seperti dysuria, urgency, nocturia, suprapubic pain, frequency dan incontinence yang terjadi pada penderita cystitis, prostatitis, urethritis, urethrocystitis dan urethrotrigonitis.
Dosis:
Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 200 mg, sehari 3 - 4 kali. Dosis diturunkan sejalan dengan berkurangnya gejala.
Kemasan:
Kotak 30
6.Amoxicillin 125 mg/5 ml Sirker
Deskripsi:
Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli, dan P. mirabilis.
Amoksisilina kurang efektif terhadap spesies Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase.
Komposisi:
Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 125 mg.
Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit :
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, laringitis.
Infeksi saluran cerna: disentri basiler.
Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi lain : septikemia, endokarditis.
Dosis:
Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi.
Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20 - 40 mg/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis.
Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg: 250 - 500 mg sehari, sebelum makan.
Gonore yang tidak terkomplikasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal.
Kemasan:
Btl 60 ml...
7.Inciflox
Deskripsi:
Siprofloksasin merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon, bekerja dengan cara mempengaruhi enzim DNA gyrase bakteri.
Siprofloksasin merupakan antibiotik untuk bakteri gram negatif dan gram positif yang sensitif.
Bakteri gram positif yang sensitif : Enterococcus faecallis, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus piogenes.
Bakteri gram negatif yang sensitif : Campylobacter jejuni, Citrobacter diversus, Citrobacter freundii, Enterobacter cloacae, Escherihia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Morganella morganii, Neisseria gonorrheae, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris, Providencia rettgeri, Providencia stuartii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, Serratia marensens, Shigella flexneri, Shigella sonnei.
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput Inciflox� mengandung siprofloksasin hidroklorida setara dengan siprofloksasin 500 mg.
Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap siprofloksasin seperti :
Infeksi saluran kemih termasuk prostatitis
Uretritis dan servisitis gonorhae
Infeksi saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S. thypi.
Khasiat siprofloksasin untuk eradikasi ”chronic thypoid carrier” belum diketahui.
Infeksi saluran nafas, kecuali pneumonia akibat streptococcus.
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi tulang dan sendi
Dosis:
Infeksi ringan/sedang saluran kemih: 2 x 250 mg sehari
Infeksi berat saluran kemih: 2 x 500 mg sehari
Infeksi ringan/sedang saluran nafas, tulang, sendi, kulit dan jaringan lunak: 2 x 250 – 500 mg sehari
Infeksi berat saluran nafas, tulang, sendi, kulit dan jaringan lunak: 2 x 500 - 750 mg sehari
Prostatis kronis: 2 x 500 mg
Infeksi saluran cerna: 2 x 500 mg sehari
Gonore akut: 250 mg dosis tunggal
Untuk mencapai kadar yang adekuat pada osteomyelitis akut, dosis tidak boleh kurang dari 2 x 750 mg sehari.
Lama pengobatan tergantung beratnya infeksi, kemajuan klinis dan bakteriologis.
Untuk infeksi akut, lama pengobatan biasanya 5 – 10 hari. Pada umumnya pengobatan harus diteruskan sampai minimal 3 hari setelah gejala klinis hilang.
8.Insetron Tab 8 mg
Deskripsi:
Ondansetron adalah suatu antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan kompetitif dalam mencegah maupun mengatasi mual dan muntah akibat pengobatan dengan sitostatika dan radioterapi.
Komposisi:
Insetron 8, tiap tablet salut selaput mengandung ondansetron hydrochloride setara dengan 8 mg ondansetron.
Indikasi:
Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.
Dosis:
Pencegahan mual dan muntah pasca bedah :
Dosis pertama : 8 mg, tablet diberikan 1 jam sebelum pembiusan dilanjutkan pemberian 2 dosis berikutnya 8 mg tablet dengan interval waktu masing-masing 8 jam.
Atau 4 mg injeksi i.m. sebagai dosis tunggal atau injeksi i.v. secara perlahan.
Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi
Dewasa:
Kemoterapi yang sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam selama terus-menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklospamid. Injeksi i.v. 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Mual dan muntah karena radioterapi:
Tablet 8 mg, 3 kali sehari dimulai 1 – 2 jam sebelum radioterapi.
Lama pengobatan tergantung panjangnya radioterapi.
Anak-anak > 4 tahun:
5 mg/ml secara i.v. selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.
Usia lanjut:
Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia diatas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi, ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal :
Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi hati:
Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.
Kemasan:
Dus, 2 strip @ 6 tablet
9.Parasetamol 120 mg/5 ml
Deskripsi:
Parasetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik.
Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian besar dalam bentuk terkonyugasi.
Komposisi:
Tiap sendok teh (5ml) sirup mengandung Parasetamol 120 mg.
Indikasi:
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal. Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot. Serta menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.
Dosis:
Dibawah 1 tahun:
� - 1 sendok teh atau 60–120 mg, tiap 4-6 jam.
1 - 5 tahun:
1 - 2 sendok teh atau 120–250 mg, tiap 4-6 jam.
6 - 12 tahun:
2 - 4 sendok teh atau 250–500 mg, tiap 4-6 jam.
Diatas 12 tahun:
� - 1 g tiap 4 jam, maksimum 4 g sehari.
Kemasan:
Btl 60 ml
10.Ondansetron 4 mg/2 ml Inj
Deskripsi:
Ondansetron suatu antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan kompetitif dalam mencegah maupun mengatasi mual dan muntah akibat pengobatan dengan sitostatika dan radioterapi.
Komposisi:
Tiap 4 ml injeksi mengandung ondansetron hydrochloride setara dengan 8 mg ondansetron.
Indikasi:
Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radioterapi serta operasi.
Dosis:
Pencegahan mual dan muntah pasca bedah:
4 mg/i.m. sebagai dosis tunggal atau injeksi i.v. secara perlahan.
Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi.
Dewasa
Kemoterapi yang sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam selama terus-menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg i.v. secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklospamid. Injeksi i.v. 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari.
Anak-anak > 4 tahun:
5 mg/ml secara i.v. selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.
Usia lanjut:
Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia diatas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi, ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal:
Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.
Penderita dengan gangguan fungsi hati:
Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.
Kemasan:
Ktk 5
11.Vermic
Komposisi:
Tiap 5 ml suspensi mengandung albendazole 200 mg
Indikasi:
Albendazole berkasiat membasmi cacing parasit yang terdapat dalam usus yang hidup sebagai parasit tunggal atau mejemuk albendazole efektif untuk pengobatan:
1. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
2. Cacing cambuk (Trichuris trichuria)
3. Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
4. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
Cacing pita (Taenia sp)
5. Strongyloides strecoralis
Dosis:
Dewasa dan anak di atas 12 tahun : sehari 10 ml suspensi, diberikan sekaligus sebagi dosis tunggal
Pada kasus dimana diduga atau terbukti adanya penyakit cacing pita atau Strongyloides: maka dosis dengan 10 ml suspensi setiap hari harus diberikan selama 3 hari berturut-turut
Perhatian
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati
Jangan diberikan kepada ibu menyusui
Sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak di bawah umur 2 tahun
Kemasan:
Vermic 200 mg/5ml, botol 10 ml suspensi
0 komentar:
Posting Komentar