Askep klien dengan BPH

Rabu, Januari 13, 2010


  1. Definisi BPH :
  • Malfungsi saluran perkemihan akibat lesi (benign/malignat) dari kelenjar prostat
  • Hiperplasi ≠ hipertropi

  1. Faktor resiko

    1. Benign
      1. Perubahan kadar estrogen/androgen
      2. Laki-laki > 50 th
    2. Malignant
  • Genetik
  • Faktor hormonal
  • Diet ↑ lemak
  • Terpapar karsinogen kimia
  1. Patofisiolologi
Pembesaran prostat (↑ jumlah sel)


 

Resistensi pada leher kandung kemih dan prostat ↑


 

Otot destrusor menebal dan merenggang (fase kompensasi)


 

Destrusor menjadi lelah dan mengalami dekompensasi, tdk dpt berkontraksi


 

Retensio urin


 

Hydroureter, hidronephrosis


 

  1. Komplikasi
  • Gangguan pengeluaran urin
  • Refluks urin
  1. Gejala

  • Gejala iritatif :
    • Frekuensi (sering miksi)
    • Nokturia
    • Urgensi
    • disuria

  • Gejala obstuktif
    • Pancaran melemah
    • Rasa tidak puas setelah miksi
    • Harus menunggu lama jika ingin miksi
    • Mengedan, kencing terputus-putus, waktu miksi memanjang
    • Retensi urin
    • Inkontinen
  1. Pemeriksaan penunjang
  • Pemeriksaan fisik : rectal examination

  • Laboratorium
    • Darah
    • Urin
    • Fungsi renal

  • Radiologis
    • Foto polos abdomen
    • USG
    • BNO-IVP
    • Cystography
  • Kateterisasi dan cystoscopy
  1. Penatalaksanaan Medis
  • Terapi medika mentosa

  • Terapi bedah, Indikasi :
    • Retensio urin berulang
    • Hematuria
    • Tanda penurunan fungsi ginjal
    • Infeksi saluran kemih berulang
    • Tanda obstruksi berat : divertikel, hidroureter dan hidronefrosis
    • Ada batu saluran kemih
  1. Pembedahan
  • TURP ( Trans Urethral Resection Prostate)
  • Suprapubic prostatectomy
  • Retropubic prostatectomy
  • Perineal prostatectomy
  • Laparoscopic radical prostatectomy
  • Robotic-assisted radical prostatectomy

  1. ASUHAN KEPERAWATAN

    1. Pengkajian
      1. Data Subyektif
  • sulit bak –sedikit
  • BAK menetes
  • Sering –urgency
  • Nocturia
  • Retensi
  • Hematuria
  • Data Objektif
  • Residu urin : 25 – 50 ml setelah BAK
  • Distensi kandung kemih
  • Pembesaran prostat

  • Lab :
    • Urin : ↑ RBC, WBC
    • Darah : ↑ creatinin

  1. Dx. Keperawatan
    1. Pre operasi :
  • Retensi urin b/d adanya sumbatan, tingginya tekanan urethral karena lemahnya otot destrusor
  • Kerusakan eliminasi urin b/d obtruksi anatomis
  • Nyeri akut b/d agen injury fisik

  1. Dx. Keperawatan/masalah kolaboratif
    1. Post operasi
  • Nyeri akut b/d agen injury fisik
  • Resiko infeksi
  • Cemas b/d perubahan status kesehatan
  • Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pemahaman tentang proses penyakit
  • Resiko infeksi, Definiton : The state in which an individual is at increased risk for being invaded by pathogenic organism
  1. NOC : Suggested outcome
  • Dialisis Access Integrity
  • Immobility consequences : physiological
  • Immune status
  • Immunization behavior
  • Knowledge : infection control
  • Nutritional status
  • Risk control
  • Risk control : Sexually transmitted diseases (STD)
  • Risk Detection
  • Tissue Integrity : Skin & mucous membranes
  • Treatmen behavior : illness or injury
  • Wound healing : primary intention
  • Wound healing secondary intention
  • Wound healing : primary intention
  • Domain - physiologic helath
  • Class – tissue integrity
  • Scale – none to complete, Definiton : the extent which cell and tissue have regenerated following intentionl closure
  1. Wound healing : primary intention, Indicator :
  • Skin approximation
  • Resolution of purulent drainage
  • Resulution of serous drainage from wound
  • Resulution of sanguineous drainage from wound
  • Resulution of sanguineous drainage from drain
  • Resulution of serosanguineous drainage from drain
  • REsulution of surrounding skin erythema
  • Resulution of periwound edema
  • Resulution of skin temperature elevation
  • Resulution of wound odor
  1. Suggested NIC for problem resulution
  • Amnioinfusion
  • Bathinbg
  • Cough enhancement
  • Electrolite monitoring
  • Environmental management
  • Exercise promotion
  • Fertility preservation
  • Fluid/electrolit management
  • High-risk pregnancy care immunization/vaccination administration
  • Infection control
  • Infection control : intraoperative
  • Infection protection
  • Labor induction
  • Medication prescribing
  • Nutritional management
  • Perineal care
  • Positioning
  • Surveillance
  • Tube care : umbilical line
  • Wound care
  • Wound care : closed drainage
  1. Additional optional interventions : …
  • Tube care
  • Tube care : urinary
  1. Tube care, Definition : management of a patient with an external drainage defice exiting the body
  2. Wound care – definition : Prevention of wound complications and promotion of wound healing
  • Wound care – activities
  • Remove adhesive tape and debris
  • Shave the hair surrounding the affected area, as needed
  • Note characteristics of the wound
  • Note characteristics of any drainage
  • Clean with antibacterial soap, as appropriate
  • Soak in saline solution, as appropriate
  • Administer IV site care, as appropriate
  • Administer hickman line care, as appropriate
  • Administer centeral venous line site care, as appropriate
  • Provide incision site care, as needed
  • Administer skin ulcer care, as needed
  • Massage the area around the wound to stimulate circulation
  • Wound care – activities
  • Apply TENS unit for wound healing enhancemen, as appropriate
  • Maintain patency of any drainage tubes
  • Apply an appropriate ointment to the skin/lesion, as appropriate
  • Bandage appropriately
  • Apply an occlusive dressing, as appropriate
  • Reinforce the dressing, as needed
  • Maintain sterile dressing technique when doing wound care
  • Inspect the wound with each dressing change
  • Compare and record regularly any changes in the wound
  • Position to avoid placing tension on the wound, as appropriate
  • Tech patient or family member(s) wound care procedures :
  1. Tube care – Activities:
  • Maintain patency of tube, as appropriate
  • Keep the drainage container at the proper level
  • Provide sufficient long rubing to allow freedom of movement, as appropriate
  • Secure tube, as appropriate, to prevent pressure an accidental removal
  • Monitor patency of catheter, nothing any difficulty in drainage
  • Monitor amount, color, and consistency of drainage from tube
  • Empty the collection applinace, as appropriate
  • Ensure proper placement of tube
  • Assure function of tube ans associated equipment
  • Tube care – Activities
  • Connect tube of suction as appropriate
  • Irrigate tube,as appropriate
  • Change tube routinely, as indicated by agent protocol
  • Inspect the area around the tube insertion site for redmess and skin brekdown, as appropriate
  • Administer skin care at the tube insertion site, as appropriate
  • Assist the patient in securing tube(s) and/or drainage devices while walking, siting, and stending, as appropriate
  • Encourage periods of increased activity, as appropriate
  • Monitor patient's and family members' response to presence of external drainage device
  • Clamp tubing, if appropriate, to facilitate ambulation
  • Teach patient and family the purpose of the tube and how to care for it, as appropriate
  • Provide emotional support to deal with long-term use of tubes and/or external drainage devices, as appropriate
  1. Kasus
Th J, 64 th. Masuk ke RS dengan keluhan nyeri saat BAK. Hari ini hari 1 post operasi open prostatectomy. Saat ners Juli melakukan pengkajian, Tn J mengeluh adanya nyeri di tempat operasi, Skala nyeri 4 . Terdapat luka operasi di bagian bawah abdomen, panjang 10 cm, letak vertikal. Terpasang folley kateter untuk iragasi. Output irigasi berwarna merah. Tn J mengatakan takut untuk bergerak, khawatir luka operasinya terbuka. Dari instruksi post operasi klien sudah boleh mulai miring kiri-kanan sejak jam 10 tadi pagi, Irigasi 70 – 80 tpm. Injeksi Ceftriaxone 1 x 1gr, Pronalges 3 x 1 ampul.

Tugas

  • Identifikasi diagnosa keperawatan/ masalah kolaboratif yang muncul pada Tn. J !
  • Buat perencanaan Asuhan Keperawatan untuk Tn J !

0 komentar:

Posting Komentar

tokoh keperawatan berkata:

Menurut Martha. E. Rogers, untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan dan tujuan akhir dari perubahan dapat dicapai . Langkah-langkah tersebut antara lain :
Tahap Awereness,
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan
Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan
Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

banner_ku

Image and video hosting by TinyPic

Tukar Banner

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

Image and video hosting by TinyPic

banner blog-blog lainnya

Image and video hosting by TinyPic http://bengawan.org/

among us

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP