Asuhan Keperawatan Dengan Klien Gagal Ginjal

Rabu, Januari 13, 2010



Kasus:
Tgl 29-04, 09.20
Tn. S, 24 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama sesak nafas, RPS: Os adalah penderita CRF ec. GNC, HD rutin seminggu 2X tiap hari senin dan kamis, sejak 6 th yll. Os juga menderita DC ec. HHD. 2 hari SMRS os sesak nafas, batuk (+), demam (-), DD (+), PND(+),mual/muntah (-/-), BAK (-)sudah 2 hari, RPD: HT (+), DM (-)

Pemeriksaan fisik 
Ku tampak sesak , gizi cukup, kesadaran CM, Konjuntiva anemis (+/+), sklera ikterik(-/-), L: JVP tak meningkat., Th: cardiomegali, SI-II murni, bising(-), Pulmo: sonor, RBB +/+,A: H/L ttb, asites (-)
E: edema - - , VS: TD 150/90 mmHg, N 92x/mnt, R 28 x/mnt, T 370C




  1. Pertanyaan
    1. Tindakan kolaboratif dan mandiri yang diperlukan di UGD?
    2. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan di UGD?
    3. Berdasarkan hasil lab, terjadi masalah apa dan apa tindakannya?
  2. Hasil lab & penunjang
  • Hb: 9,9
  • BUN: 98
  • AL: 7,6
  • Creat: 15,4
  • GDR: 139
  • Na: 147
  • GPT: 49
  • K : 7,3
  • GOT: 36
  • EKG: NSR
  • Cl: 116
Ro thorak: keluarga menolak


  • Hiperkalemia:
  • RI 10 IU dalam Dex 40 % 2 fl. Bolus
  • Ulang elektrolit di Bangsal
  • Diagnosa
  • Hiperkelemia
  • CRF ec. GNC
  • DC ec. HHD
  • TX:
  • Diit: RPRGRK
  • Infus Infus D5 lini mikro
  • Tensivas 1x1
  • Asam folat 3x1
  • CaCO3 3x1
  • Oksigen 2-3 L
JAM 14.30

  • Na 148, K 7,3, Cl 116, GDR 139
  • Hiperkalemia
  • RI 10 UI dalam Dex 40 % 2 fl., bolus
  • Cek elektrolit & GDR jam 19.00 + AGD
JAM 21.00

  • Na 147, K 7,1, Cl 114
  • Hiperkalemia:
  • RI 10 UI dalam Dex 40 % 2 fl, bolus
  • Cek ulang GDR, elektrolit pos koreksi 4 jam

 

Tgl. 30-4

  • Dilakukan HD selama 4 jam
  • Pre HD:
  • TD 150/100 mmHg,
  • N 92x/mnt, RR 28 x/mnt,
  • T 37 0
  • Pos HD:
  • TD 150/100 mmHg,
  • N 84x/mnt,
  • RR 24x/mnt
  • Na 138
  • Ureum: 5
  • K 2,4
  • Kreat :2,2
  • Cl 108
Tgl. 01-5

  • BLPL

 
Sindroma Gagal Ginjal
  1. Gagal Ginjal Akut
Penurunan secara tiba-tibakemampuan ginjal untuk mempertahankan hemeostasis sehingga berakibat kegagalan untuk membersihkan sampah hasil metabolisme, maupun gangguan elektrolit, asam basa, volume cairan tubuh.

  • Prerenal
Gangguan fungsional tanpa adanya kelainan histologik/morpologi pada nefron yang diakibatkan oleh penurunan darah efektif dalam arteri ginjal

  • Penurunan volume vaskuler:
  • Perdarahan, luka bakar, muntah, diare
  • Kenaikan kapasitas vaskuler:
  • Sepsis, reaksi anafilaksis
  • Kegagalan pompa jantung



  • Syok kardiogenik, CHF, Infark jantung
    • Kehilangan cairan tubuh
    • Osmolalitas serum             
    • Tekanan darah
    • Rangan hipotalamus     
    • Hepar         
    • LFG
    • Sekresi ADH        
    • Angiotensinogen    
    • Rangsangan
    • aparatus jukta
    • Permebilitas tubulus
    • Natrium serum
    • Sekresi renin
    • Reabsopsi air    
    • Rangsangan kortek adrnl.
    • Angitensin- I
    • Reabsopsi Na
    • Sekresi aldosteron
    • Angiotensin II
    • Rangsangan sel tubular
    • Konstriksi arteri
    • Osmolalitas serum     
    • Tekanan darah
    • LFG



  • Intrinsik / renal : Timbul sebagai akibat perlukaan yang mengenai:
    • Pembuluh darah ginjal
    • Glomeruli
    • Tubuli
    • Jaringan interstisial
    • Toksik, imunologik, idiopatik
    • Akut Tubular Nekrosis
    • Toksik: Merkuri, neomisin, kanamisin, gentamisin, bahan kontras radiografik, Imunologik: Glumerulonefritis
  • Akut Tubular Nekrosis
  1. Fase oliguri
  • Volume urine kurang dari 400 ml/hari
  • Berlangsung antra 2 - 30 hari
  • peningkatan BUN, kreatinin
  • Komplikasi pada fase ini: overhidrasi ( gagal jantung, edema paru), asidosis, hiperkalemia, gejala uremia
  1. Fase Diuretik
  • Volume urine lebih dari 1000 ml/hari bahkan sampai 4-5 L/hari
  • Merupakan efek diuretik ureum
  • Adanya ganguan faal tubuli dalam mereabsorbsi garam dan air
  • Komplikasi pada fase ini adalah dehidrasi dan ganguan keseimbangan elektrolit
  • Posrenal : Pembentukan urine cukup, namun aliran dalam saluran kemih terhambat
Penyebab:

  • Obstruksi saluaran kemih bagian atas atau bawah
  • Terjadi bila mengenai kedua sisi, atau satu sisi bila ginjal sebelah lainya sudah mengalami nefrektomi
Obstruks


 
Kongesti

 
tekanan retrograde

 
hidroureter

 
hidronefrosis

 
LFG menurun
  1. Penatalaksanaan



  • Konservatif:
    • Timbang BB setiap hari
    • Balance cairan
    • Kontrol elektrolit; BUN, kreatinin
    • Diit
    • Pengendalian tekanan darah
  • Dialisis
  • Balance Cairan
  • Intake: IWL + urine dan pengeluaran dari jalan lain
  • Intake garam: 2-4 gram NaCl
  • Hiponatremia o.k intake cairan yang berlebihan
  • Hipernatremia o.k kelebihan diuresis tanpa intake yang cukup
  1. Modifikasi Diit
  • Pemasukan protein 0,5 gram/kgBB/hari
  • Intake Kalium 40 mEq/hari
  • Fosfor 800 mg/hari
  1. Tekanan Darah
  • Hipotensi segera dikoreksi dengan pemberian cairan atau vasopresor (tergantung keadaan intravaskuler pasien)
  • Hipertensi ditangani secara agresif, dengan obat anti hipertensi tanpa menurunkan aliran darah (clonidin, prazosin)



  1. Dialisis
    1. Indikasi:
  • Hiperkalemia berat
  • Asidosis
  • Kelebihan beban cairan yang berlebihan
  1. Indikasi tambahan:
  • Perikarditis, encephalopati




  1. Diagnosa
    Keperawatan
    1. Tidakefektifnya perfusi jaringan
    2. Definisi: keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami suatupenurunan dalam nutrisi dan pernafasan pada tingkat seluler disebabkan suatu penurunan dalam suplai darah kapiler
    3. Kelebihan volume cairan
    4. Definisi: keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial
    5. Gangguan pola eliminasi urine

    6. Definisi: keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine
    7. Defisit perawatan diri; mandi/higiene
    8. Definisi: Keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan mandi/aktivitas kebersihan dengan sendiri
    9. Risiko infeksi
    10. Definisi: Keadaan dimana individu berisiko terserang oleh agen patogenik dan oporunistik dari sumber-sumber endogen dan eksogen
    11. Risiko cedera
    12. Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mendapat bahaya karena defisit perseptual atau fisiologis, kurangnya kesadaran terhadap bahaya, atau maturasional usia
    13. Ketidakseimbangan nutrisi; kurang dari kebutuhan tubuh
    14. Definisi: Keadaan dimana individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan masukan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolic

 
Gagal Ginjal Kronik
  1. Definisi :
  • Penurunan faal ginjal yang menahun, yang umumnya ireversibel dan cukup lanjut
  • Diagnosa relatif mudah ditegakkan bila sudah muncul gejala
  • Secara laboratorik gagal ginjal nilai dari hasil tes klirens kreatinin
  1. Interpretasi hasil tes klirens kreatinin
  • 100 - 76 ml/menit: insufisiensi ginjal berkurang
  • 75 - 26 ml/menit: insufisiensi ginjal kronik
  • 25 - 5 ml/menit: gagal ginjal kronik
  • Kurang dari 5 ml/menit: gagal ginjal terminal
  1. Perubahan pada sistem tubuh:



  • Sistem gastrointestinal
    • Anoreksia, nausea, vomitus ( adanya gangguan metabolisme protein dalam usus, terbentuknya amonia
    • Foeter uremia; mudah timbul stomatitis dan parotitis
    • Cegukan
    • Gastritis erosif, ulkus peptikum, kolitis uremik



  • Sistem hematologik
    • Anemis normokrom; o.k produksi eritropoetin berkurang, hemolisis, defisiensi besi, asam folat,
    • Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia
    • Gangguan fungsi leukosit; mudah timbul infeksi



  • Sistem saraf dan otot:
    • Restless leg syndrome: pegal di tungkai bawah dan selalu menggerakkan kakinya
    • Burning feet syndrome: rasa semutan seperti terbakar, terutama ditelapak kaki
    • Ensepalopati metabolik



  • Sistem kardiovaskular
    • Hipertensi
    • Nyeri dada dan sesak nafas
    • edema
    • Gangguan irama jantung



  • Sistem endokrin
    • Gangguan seksual; o.k produksi testosteron menurun
    • Gangguan toleransi glukosa
    • Gangguan metabolisme lemak
    • Gangguan metabolisme vitamin D



  • Kulit
    • Pucat
    • Gatal-gatal
    • Ekimosis
    • Urea frost



  • Sistem lain
    • Asam basa: asidosis metabolik
    • Elektrolit; hipokalsemia, hiperkalemia, hiperfosfatemia
    • Tulang: kalsifikasi metastatik
  1. Pemeriksaan laboratorium
  • Tes klirens kreatinin
  • Asam urat
  • Elektrolit; K,Na dan analisa gasa darah
  • Darah rutin
  • albumin
  • Fraksi lemak
  • Glukosa darah
  1. Temuan klinis
  • Anemia normositer
  • Ureum dan kreatinijn meninggi
  • Hiponatremia
  • Hiperkalemia
  • Hipokalsemia dan hiperfosfatemia
  • Hipoalbuminemia
  • Kadar gula darah meningkat
  • Hipertrigliseridemia
  • Asidosis metabolik
  1. Penatalaksanaan
  • Tujuan: mencegah dan mengoreksi gangguan metabolik serta mempertahankan fungsi ginjal yang masih tersisa



  • Modifikasi diit:
    • Protein: dibatasi menjadi 0,6 - 0,7 gram/kg BB/hari untuk mengurangi akumulasi produk nitrogen
    • Kalori harus memadai, 35 - 50 kkal/kgBB/hari
    • Kalium : dibatasi menjadi 40 mEq/hari
    • Fosfat dan Kalsium: fosfat dalam diit 800-1000mg/hari
    • Natrium dan Air: Pembatasan air ditentukan berdasarkan kondisi kardiovaskular pasien, pada keadaan status cairan stabil pemasukan sebanyak urine keluar ditambah IWL
    • Magnesium: karena terakumulas pada GGK maka magnesium diluar diit dihindari



  • Hipertensi
    • Penggunaan diuresis harus dipantau
    • Diuresis ynag bekerja pada ansa henle masih efektif (furosemid) pada GFR kurang dari 25 ml/menit
  • Asidosis
  • Anemia



  1. Diagnosa Keperawatan
    1. Ketidakseimbangan nutrisi; kurang dari kebutuhan tubuh
    2. Risiko infeksi
    3. Gangguan konsep diri Definisi:
  • Merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalmi keadaan negatif dari perubahan mengenai perasaan, pikiran atau pandangan mengenai dirinya. Hal ini meliputi perubahan dalam citra diri, ideal diri, harga diri, penampilan peran, atau ifentitas pribadi
  1. Ketidakberdayaan
  • Definisi: Keadaan dimana individu atau kelompok merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
  • Dapat digunakan untuk menggambarkan individu yang berespon terhadap kehilangan kontrol dengan apatis, marah atau depresi. Keadaan ketidakberdayaan yang berkepanjangan dapat mengarah pada keputusasaan

0 komentar:

Posting Komentar

tokoh keperawatan berkata:

Menurut Martha. E. Rogers, untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan dan tujuan akhir dari perubahan dapat dicapai . Langkah-langkah tersebut antara lain :
Tahap Awereness,
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan
Tahap Interest
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan
Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan
Tahap Adoption
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

banner_ku

Image and video hosting by TinyPic

Tukar Banner

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

Image and video hosting by TinyPic

banner blog-blog lainnya

Image and video hosting by TinyPic http://bengawan.org/

among us

  © Blogger template The Beach by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP